MINAHASA – Itik merupakan ternak yang menjadi hal menarik bagi peternak di Sulawesi Utara. Akan tetapi pengelolaannya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu para peneliti dari Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado mengadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) khususnya bagi peternakan Itik.
PKM ini adalah kepada kelompok tani ternak itik organik di desa Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi
Pelaksana Prof. Dr. IrArtise H.S. Salendu, MS dan Prof. Dr. Ir. Femi H. Elly, MP mengungkapkan syukur atas pelaksanaan PKM yang sukses berlangsung karena kerjasama dengan peternak itik serta pemerintah yang sudah berlangsung sangat baik.
Desa Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa memiliki kelompok tani ternak itik yaitu “Batik” yang telah lama mengembangkan ternak itik. Permasalahannya pemeliharaan ternak itik oleh anggota kelompok adalah untuk telur sekaligus untuk daging. Produksi telur yang dihasilkan oleh anggota kelompok hanya sekitar 60-70 persen dari jumlah ternak itik, hal ini disebabkan karena pakan tidak sesuai dengan kebutuhan itik.
Manajemen perkandangan masih tradisional, artinya anggota kelompok belum memperhatikan manajemen pemeliharaan ternak itik. Kandang milik kelompok belum sesuai dengan tujuan pemeliharaan itik.
Harga bibit (DOD) cenderung meningkat sehingga sulit dijangkau oleh anggota kelompok yaitu berkisar Rp 12.500/ekor. Disisi lain, usaha ternak itik yang dikelola tidak kontinyu disebabkan karena kendala harga pakan yang semakin mahal.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka telah diintroduksi bibit itik dan mesin tetas. Kegiatan ini direspon dengan baik oleh anggota kelompok yang ketuai oleh Ibu Sesilia Piay.