PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI TORAUT
Berita Lainnya
Oleh SELLY MARCELINA TAGHUPIA, S.Pd
Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan salah satu modal siswa untuk memajukan pembangunan dan lembaga pendidikan bertujuan mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimiliki peserta didik. Lembaga pendidikan sangat berperan berkaitan dengan pentingnya meningkatkan prestasi belajar peserta didik terhadap kualitaspendidikan, salah satunya pada pengajaran Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia SD adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan berbahasa dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia Proses membaca meliputi terdiri dari 9
aspek, yaitu sensori, perseptual, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap, dan gagasan. Seperti diketahui di kelas-kelas pemulaan SD ( kelas I-III) kesulitan yang banyak
dialami oleh anak- anak adalah dalam membaca. Setiap kurikulum berganti selalu menekankan pengembangan kemampuan mengarang (menuangkan gagasan dan pikiran) harus diajarkan atau dilatihkan sejak dini misalnya mendeskripsikan benda dan binatang secara tertulis, membaca suatu peristiwa secara sederhana, menulis surat sederhana untuk teman. Namun pada penelitian ini hanya menganalisis kesulitan yang lebih mendasar dan yang paling banyak dialami pada kelas- kelas permulaan yaitu membaca.
Kemampuan membaca tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dengan kemampuan lain yaitu menulis, mengeja dan mengarang. Baik membaca maupun keterampilan lainnya memiliki fungsi untuk manusia dalam mengkomunikasikan pesan melalui Bahasa.
Dalam hal ini, terdapat berbagai jenis-jenis membaca yang dilakukan berdasarkan tujuan
yang berbeda-beda. Mulai dari membaca skimming, scanning, membaca intensif, hingga membaca ekstensif. Beberapa jenis membaca ini dilakukan dengan teknik berbeda yang memudahkan Anda untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ini merupakan dasar kemampuan yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui berbagai jenis-jenis membaca dan tekniknya, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan. Seperti ketika Anda memerlukan informasi atau petunjuk dengan cepat, Anda bisa menggunakan teknik membaca tertentu yang memudahkan Anda mendapatkan informasi dengan cepat dan efisien.
Adapun juga terdapat peserta didik yang memiliki preferensi belajar kinestetik di kelas, yang mana peserta didik tersebut tidak terlayani saat pembelajaran klasikal. Namun Guru kurang memberikan pelayanan pembelajaran pada peserta didik dengan preferensi belajar kinestetik.
Penelitian ini mengaplikasikan model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) karena menurut Fitri (2013) merupakan suatu model pembelajaran yang memfokuskan pada pengalaman pembelajaran yang diatur meliputi penyelidikan dan pemecahan masalah khususnya masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Model PBL ini menyebabkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa menjadi meningkat juga membuat perubahan dalam pembelajaran terutama pada peran guru. Guru tidak hanya berdiri di depan kelas untuk menjelaskan secara keseluruhan materi tetapi pada model PBL guru hanya membantu dan memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran berbasis masalah (Wulandari, 2013, p. 181) merupakan pembelajaran berpusat pada
masalah yang tidak terstruktur yang digunakan sebagai titik awal dalam proses pembelajaran. PBL menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan masalah-masalah yang muncul. Selain itu, Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model yang dapat menjadikan siswa aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja sama yang baik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya dalam menemukan dan memahami konsep tersebut.
Menurut I wayan Dasna, PBL merupakan pelaksanaan pembelajaran berangkat dari sebuah
kasus tertentu dan kemudian di analisis lebih lanjut guna untuk ditemukan masalahnya, dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa”.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Wiantinaisyah (2013) “Problem Based Learning adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru-baru”.
Model pembelajaran berbasis masalah adalah “suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial dari materi pembelajaran.”
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diuraikan rumusan masalah:
Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia ?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk membaca lebih lanjut, silahkan download Makalah aslinya dibawah ini.