ANALISIS KESULITAN BELAJAR MEMBACA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI IKHWAN KEC. DUMOGA BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
Oleh : Fitria Maspeke, S.Pd.
Berita Lainnya
Problematika yang sering dihadapi oleh setiap peserta didik adalah berbeda-beda terutama pada sekolah dasar, sehingga perlu adanya penelitian untuk mengkaji hal tersebut. Ada beberapa jenis kesulitan yang dialami oleh anak berkesulitan menulis Hal tersebut disebapkan oleh beberapa faktor misalnya gangguan motoric, gangguan emosi, gangguan persepsi visual atau gangguan ingatan. Ganguan gerak halus dapat menganggu ketrampilan menulis, misalnya seorang anak mungkin mengerti ejaan suatu kata, tetapi ia tidak dapat menulis secara jelas atau mengikuti kecepatan gurunya. Hal ini dapat berakibat pada penguasaan muatan pelajaran lain. Sebagian guru akan langsung menarik simpulan bahwa anak tidak mampu menulis, padahal ketidakmampuannya disebabkan oleh faktor motoric. Kesulitan menulis di akibatkan motivasi anak rendah. Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah umum yang muncul dan perlu ditindak lanjuti adalah dengan mengimplementasikan model pembelajaran inovatif sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kesulitan menulis siswa kelas V SDN Ikhwan, Kecamatan Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow.
PENDAHULUAN
Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan salah satu modal peserta didik untuk memajukan pembangunan dan lembaga pendidikan bertujuan mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimiliki peserta didik. Lembaga pendidikan sangat berperan berkaitan dengan pentingnya meningkatkan prestasi belajar peserta didik terhadap kualitas pendidikan, salah satunya pada pengajaran Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia SD adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan berbahasa dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia Proses menulis meliputi tiga aspek, yaitu menulis, mengeja,dan mengarang. Seperti diketahui di SD ( kelas I-VI) kesulitan yang banyak dialami oleh anak- anak adalah dalam menulis. Setiap kurikulum berganti selalu menekankan pengembangan kemampuan mengarang( menuangkan gagasan dan pikiran) harus diajarkan atau dilatihkan sejak dini misalnya mendeskripsikan benda dan binatang secara tertulis, menuliskan suatu peristiwa secara sederhana, menulis surat sederhana untuk teman.Namun pada penelitian ini hanya menganalisis kesulitan menulis yang lebih mendasar dan yang paling banyak dialami pada kelas- kelas permulaan yaitu menulis.
Kemampuan menulis tidak berdiri sendiri,melainkan saling berhubungan dengan kemampuan lain yaitu membaca, berbicara dan menyimak.Baik menulis maupun ketrampilan lainnya memiliki fungsi untuk manusia dalam mengkomonikasikan pesan melalui Bahasa.
Pesan yang menjadi isi sebuah tulisan itu dapat berupa ide, kemauan, keinginan, perasaan atuapun informasi tentang sesuatu. Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi untuk menulis namun tidak setiap orang dapat menyampaikan pesan melalui tulisan. Peserta didik di sekolah dasar memiliki potensi yang sama untuk menulis, namun tidak setiap siswa memiliki ketrampilan menulis yang sama.
Agar dapat menulis dengan baik, diperlukan beberapa jenis ketampilan antara lain kemampuan mengorganisasikan pendapat, mengingat,membuat konsep,dan mekanik ( tata tulis). Ketrampilan minim yang harus dikuasai setiap orang antara lain menulis nama dan identitas diri, mengisi berbagai formular.
PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan menggabungkan kegiatan penelitian pengumpulan data dengan penggunaan hasil penelitian. Kegiatan ini dilakukan secara timbal balik membentuk spiral: rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Asumsi yang mendasari pelaksanaan penelitian tindakan adalah bahwa orang akan belajar dan mengembangkan pengetahuan :
1. Dalam pengalaman sendiri yang konkrit.
2. Melalui pengamatan dan refleksi dalam pengalaman tersebut.
3. Melalui pembentukan konsep abstrak dan generalisasi.
4. Dengan menguji implikasi konsep dalam situasi baru.
PEMBAHASAN
Berdasarkan jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam proses asessment, penulis mengembangkan tujuan pembelajaran. Ketrampilan diajarkan dalam bentuk aktivitas yang bemakna dan menarik bagi siswa. Latihan berulang-ulang dalam jumlah besar tanpa supervisi hendaknya dihindari misalnya anak ditugasi menyalin satu kalimat sebanyak 100 kali. Anak seharusnya juga secepatnya diberi umpan balik. Contoh tulisan, terdiri atas contoh yang baik dan contoh yang salah, sebaliknya disediakan sehingga anak secara bertahap dapat memperbaiki tulisannya dengan membandingkan dengan contoh.
Perkembangan ketrampilan menulis dan strategi pembinaannya dapat dikelompokkan menjadi dua tahap yaitu tahap kesiapan menulis, menulis huruf balok.
KESIMPULAN
Simpulan yang tersusun dalam penelitian ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari sebuah penelitian yang akurat, Namun penelitian ini akan menjadi sebuah motivasi untuk melakukan banyak hal bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya yang berhubungan dengan ketrampilan menulis.
Kesulitan menulis dialami peserta didik kelas V diantaranya terlalu lambat menulis, salah arah pada penulisan huruf dan angka, terlalu miring, jarak antar huruf tidak konsisten, tulisan kotor, tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal, bentuk huruf atau angka tidak terbaca, tekanan pencil tidak tepat, ukuran tulisan terlalu besar atau kecil, dan bentuk terbalik.
Silahkan Download Selengkapnya dibawah ini.
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MEMBACA PADA SISWA KELAS V SDN IKHWAN-FITRIA MASPEKE,S.Pd