ANALISIS KESULITAN BELAJAR MENULIS PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES TADUWALE KECAMATAN DAMAU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
Oleh, Anita Maarebia, S.Pd.
Berita Lainnya
Problematika yang sering dihadapi oleh setiap peserta didik adalah berbeda-beda terutama pada sekolah dasar, sehingga perlu adanya penelitian untuk mengkaji hal tersebut. Ada beberapa jenis kesulitan yang dialami oleh anak berkesulitan menulis. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor misalnya gangguan motoric, gangguan emosi, gangguan persepsi visual atau gangguan ingatan. Ganguan gerak halus dapat menganggu ketrampilan menulis, misalnya seorang anak mungkin mengerti ejaan suatu kata, tetapi ia tidak dapat menulis secara jelas atau mengikuti kecepatan gurunya. Hal ini dapat berakibat pada penguasaan muatan pelajaran lain.
Sebagian guru akan langsung menarik kesimpulan bahwa anak tidak mampu menulis, padahal ketidak mampuannya disebabkan oleh faktor motoric. Kesulitan menulis di akibatkan motivasi anak rendah.
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah umum yang muncul dan perlu ditindak lanjuti adalah dengan mengimplementasikan model pembelajaran inovatif sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kesulitan menulis siswa kelas 1 SDN Inpres Taduwale, Kecamatan Damau, Kabupaten Talaud.
Berdasarkan jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam proses assesment, penulis mengembangkan tujuan pembelajaran. Keterampilan diajarkan dalam bentuk aktivitas yang bemakna dan menarik bagi siswa. Latihan berulang-ulang dalam jumlah besar tanpa supervisi hendaknya dihindari misalnya anak ditugasi menyalin satu kalimat sebanyak 100 kali. Anak seharusnya juga secepatnya diberi umpan balik. Contoh tulisan, terdiri atas contoh yang baik dan contoh yang salah, sebaliknya disediakan sehingga anak secara bertahap dapat memperbaiki tulisannya dengan membandingkan dengan contoh.
Perkembangan ketrampilan menulis dan strategi pembinaannya dapat dikelompokkan menjadi dua tahap yaitu tahap kesiapan menulis, menulis huruf balok.
a. Kesiapan menulis.
Menulis memerlukan ketrampilan pengendalian otot, koordinasi mata-tangan, dan diskriminasi visual, Keterampilan tersebut yang termasuk ketrampilan dasar/kesiapan menulis.
Sebelum pengajaran menulis secara formal dimulai siswa harus sudah menguasai perangkat keterampilan kesiapan menulis sebagai berikut:
– Gerakan tangan ke berbagai arah, yaitu atas-bawah, kiri-kanan, depan-belakang.
– Menelusuri bentuk-bentuk geometris dan garis putus-putus.
– Menghubungkan titik-titik.
– Membuat garis horizontal dari kiri ke kanan membuat garis vertical dari atas ke bawah.
– Membuat lingkaran dengan arah jarum jam, dengan arah berlawanan dan membuat garis lengkung.
– Membuat garis-garis sejajar miring.
– Menyalin bentuk-bentuk sederhana.
– Menyebutkan nama huruf dan menjelaskan perbedaan dan persamaan bentuk antara huruf.
– Cara duduk, posisi kertas dan cara memegang pensil juga harus diajarkan kepada siswa sebelum memulai menulis.
– siswa harus duduk di kursi dengan nyaman,
dengan kedua telapak kaki rata pada lantai. Tinggi meja harus memungkinkan anak meletakkan siku tangan kanan diatasnya dengan tangan kiri memegang kertas atau buku tulis.
– Pensil dipegang tidak terlalu erat oleh ibu jari dan dua jari yang lain dan jarak antara ujung jari dan kertas tulis sekitar 3 cm. Posisi kertas harus mendatar lurus mendekati tengah dada.
b. Menulis balok
Tulisan balok mulai diperkenankan di kelas 1 SD. Guru biasanya menunjukkan cara menulis huruf di papan tulis. Pada waktu anak menulis di papan tulis tinggi tulisan anak seharusnyan sejajar dengan matanya. Untuk menangani anak yang berkesulitan menulis, ada dua macam pendekatan yang dapat dipakai, yaitu pendekatan multisensory dan model berangsur.
Adapun Kesimpulan yang tersusun dalam penelitian ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari sebuah penelitian yang akurat, Namun penelitian ini akan menjadi sebuah motivasi untuk melakukan banyak hal bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya yang berhubungan dengan keterampilan menulis.
Kesulitan menulis dialami siswa kelas 1 diantaranya terlalu lambat menulis, salah arah pada penulisan huruf dan angka, terlalu miring, jarak antar huruf tidak konsisten, tulisan kotor, tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal, bentuk huruf atau angka tidak terbaca, tekanan pencil tidak tepat, ukuran tulisan terlalu besar atau kecil, dan bentuk terbalik.
Untuk lebih lengkap, silahkan download Makalah dibawah ini.