Menu Ikan Payangka atau disebut juga Betutu (Marbel Goby), masuk kategori kuliner khas Manado, Sulawesi Utara. Pasalnya, Payangka hanya bisa ditemukan di Danau Tondano. Bahkan Ikan Payangka ini pernah diminta oleh Kaisar Jepang untuk diteliti.
Namun, tak hanya jenis ikan langka yang membuat ikan ini dikenal. Namun, Payangka lebih dikenal karena kelezatannya. Ikan yang hidup di dasar air Danau Tondano ini sangat enak jika digoreng. Keistimewaan lainnya selain gurih, rasanya manis. Selain itu Payangka juga terasa sedap dicicipi saat diolah dengan bumbu Woku. Bumbunya sama dengan Mujair Woku.
Tak heran ikan dengan nama ilmiah Ophiocara Aporos, tak hanya disukai warga Sulawesi Utara, tapi juga wisatawan. Rumah makan di seputaran Danau Tondano selalu menjajakan Payangka dalam daftar menunya. Terasa kurang lengkap bagi penikmat kuliner jika belum mencoba menu Payangka.
Saking enaknya Ikan Payangka ini, sampai-sampai penikmat kuliner dari luar negeri juga tertarik untuk mengkonsumsinya. Buktinya sejak Tahun 2008, Payangka telah diekspor ke Malaysia, Singapura dan China. Bahkan nelayan di Danau Tondano belum sanggup memenuhi permintaan dari ketiga negara itu yang terbilang cukup banyak.
Harga jual ikan ini di pasar luar daerah memang cukup menggiurkan sekitar Rp 200 ribu per kilogram. Bahkan ada yang berani menawar hingga Rp 300 ribu per kilogram. Namun, bagi Anda yang ingin mencicipi hidangan Payangka tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Di rumah makan yang ada di sekitar Danau Tondano, menu ikan ini sangat terjangkau. (lex)