Manado.- Kayu Wanderan atau banderan biasa di sebut Kayu Tolor bagi masyarakat manado yang banyak di temukan hutan/kebun minahasa,sering digunakan untuk keperluan kayu bakar serta penyanga di “sabuah”(red.gubuk di kebun)petani,ternyata memiliki fungsi yang unik Setelah berhasil didaftarkan di UNESCO PBB sebagai Heritage milik Minahasa-Indonesia “Keunikan Kolintang Berbahan Kayu Wanderan”.
Jumat (29/07/16) sore Hotel Pinensula Yayasan Alfred Sundah mengelar Seminar Seni Budaya “Keunikan Kolintang Berbahan Kayu Banderan” dengan menampilkan para nara sumber di bidangnya, seperti DR Maria Henny Pratikno MA, DR Ir Marthen Theogivest Lasut MSi, Ir Happy Joy Korah MSi, Prof DR Tjut Nyak Deviana, serta seniman musisi Ir James F Sundah
Dalam acara tersebut terungkap seniman dan musisi James Sundah,setelah diteliti melalui laboratorium, ternyata keunikan Kayu Wanderan memiliki Timbre asli dan tidak pecah, sangat halus dan enak didengar,Sedangkan kayu non Wanderan timbrenya pecah.
Semua itu disebabkan serat kayu Wanderan beraturan. Sedangkan non Wanderan tidak beraturan.“Yang pasti kayu Wanderan bisa dimainkan dengan segala jenis musik. Ini adalah karunia Tuhan bagi Minahasa yang kini jadi Heritage,”ujar anak dari Legenda Alferd Sundah pencipta salah satu lagunya Scorpion “When you came in to my life” Scorpion.
Mewakili akademisi Maria Henny Pratikno, menilai esksistensi Kolintang sebagai alat musik hiburan dan tantangan, karena anak muda lebih suka keybord. Karenanya, pemerintah perlu mensosialisasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam musik Kolintang. Sosialisasi bisa mulai dari sekolah sampai perguruan tinggi, dan pemerintah harus menganggarkannya.
Memperkuat karakter bangsa sebagai upaya pelestarian. Harus ditanamkan dalam diri kita bahwa kita orang Minahasa dan Kolintang ada di dalamnya,Maria kemudian mengusulkan, agar musik Kolintang dimasukan sebagai agenda wisata berupa pertunjukan teaterikal yang dikemas dengan menarik.”Yang lebih penting, kita sendiri ada niat dan harus mau melestarikan musik Kolintang,”tambahnya
Wakil Gubernur SULUT Drs Steven Kandow, SE yang diwakili oleh Kadisbudpar SULUT Ir Happy Joy Korah mengatakan Budaya adalah identitas kita dan Kolintang adalah budaya Minahasa – Sulawesi Utara. “Untuk itu, mari kita lestarikan. Apalagi Malaysia ikut mengklaim bahwa Kolintang berasal dari sana. Nah ini yang harus kita jawab. Makanya Pemprov mengimbau, setiap hotel harus memutar dan memperdengarkan musik Kolintang sebagai salah upaya melestarikanya.