Tari Tatengesan merupakan tarian tradisional khas daerah Sulawesi Utara yang berasal dari Minahasa yang diangkat dari ceritera rakyat tentang desa Tatengesan yang oleh kelompok seni budaya di desa tersebut diciptakan sebuah tari dengan judul tari Tatengesan.
Tari Tatengesan pertama kali ditampilkan pada tahun 1983 dalam rangka memperingati terbentuknya desa Tatengesan di yang sekarang ini telah berada di daerah pemerintahan kabupaten Minahasa tenggara.
Tari Tatengesan ini mengisahkan tentang perjuangan masyarakat desa ketika melawan para bajak laut Mindanou yang datang dari perairan Filipina. Bajak laut tersebut sering mengganggu aktifitas masyarakat sehingga semangat untuk melawan para bajak laut dikobarkan melalui syair dan lagu Kiting-kiting.
Tata gerak dan pola garapan tarian ini mamadukan antara unsur-unsur nilai sejarah dengan tradisi budaya Minahasa yang diekpresikan melalui tata gerak dan karakteristik dalam 9 gerakan dengan paduan musik etnis Minahasa dengan pola komposisi dasar 3 nada.
Tarian ini oleh Taman Budaya Sulawesi Utara telah diolah sehingga menjadi suatu sendratari Tatengesan. Pemeran tarian ini ditarikan oleh pria dan wanita secara kelompok dengan jumlah penari 9 orang atau lebih.
Alat Musik Pengiring Tari Tatengesan :
- Musik Kolintang
- Tambur
- Suling bambu
- Tetengkoren
- Momongan
Penyebaran tarian ini : Desa tatengesan Minahasa Tenggara dan Manado.
Sumber artikel Tari Tatengesan dan foto: Institut Seni dan Budaya – www.senibudayakita.com