Tari Mane’e marupakan tarian tradisional yang berasal dari Talaud Sulawesi Utara. Tarian ini diangkat dari salah satu tradisi masyarakat Talaud dalam menangkap ikan. Tradisi ini muncul sekitar abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa”, yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud.
Mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan ” Penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama.
Adapun tari Mane’e terdiri dari 10 tema yaitu:
- Mengotom Para artinya bermohon kepada Tuhan agar memperoleh hasil yang banyak
- Matuda Sammy artinya menuju tempat penangkapan ikan
- Manabbi’e Sammi artinya pembuatan alat penangkapan ikan dari janus
- Mamotte Sammi artinya Penebaran Janur
- Manolekke Sammi artinya Penarikan Janur
- Mamattae Inna artinya Penombakan Ikan
- Manganute Inna artinya Pengambilan Ikan
- Matahiate Inna artinya Pembagian Ikan
- Mapurette Suwanua artinya Kembali ke Kampung
- Manarim’ma Alana U Mawu artinya Penerimaan berkat melalui ucapan syukur.
Inti penyajian Tari Mane’e adalah mengungkapkan tentang kerja secara bersama atau gotong royong dalam masyarakat Talaud.
Tari Mane’e ditarikan kecara berkelompok pria dan wanita dengan musik pengiring : Suling, Tagonggong, tambur dan alat musik bambu. Penyebaran Tarian ini di Kabupaten Talaud.
Sumber artikel Tari Mane’e dan foto: Institut Seni dan Budaya – www.senibudayakita.com