MANADO – Puluhan pedagang ikan yang terdiri dari penampung dan penjual datang mengeluh di kantor DPRD Kota manado (08/08/16) tentang kebijakan PD Pasar yang menutup alternatif jalan penghubung antara pasar menuju pelelangan.
Berita Lainnya
Husein Lausu sebagai perwakilan penampung dan penjual di area pelelangan mengatakan sangat dirugikan dengan keputusan yang di ambil PD pasar yang menutup akses jalan masuk yang menuju tempat pelelangan ikan. “Sudah semenjak ditutupnya jalan penghubung penghasilan kami menurun, sedangkan ini adalah satu satunya pekerjaan yang bisa menghidupi keluarga”.
Sudah sekian lama digunakan. Namun, mengapa baru sekarang kebijakan tersebut diambil. Karena, jika akses tersebut ditutup dan dibuatkan tembok, tentunya para pedagang harus menempuh jarah yang cukup jauh untuk sampai ditempat pelelangan ikan, padahal kami sudah membayar kepada dinas Perikanan dan kelautan Rp 350 ribu per bulan sebagai sewa tempat,Rp 15 ribu sebagai retribusi yang dibilang wajar tapi ada juga Rp 500 ribu per hari ditagih oleh PD Pasar ” ujar Husein.
Puluhan warga yang mengeluhkan nasibnya diterima Anggota DPRD Kota Manado Syarifudin Saafa ST mengatakan, kebijakan seperti itu seharusnya diperjelas dulu.
“Jangan merugikan warga dengan keputusan sepihak. Kasihan, mereka hanyalah pedagang kecil. Apalagi, tindakan seperti itu jelas merugikan,” kata Saafa.
Tambah Saafa menyebutkan Direktur Utama PD Pasar yang baru diganti Ferry Keintjem tidak mempunyai wawasan dalam menata pasar
“Dirut PD Pasar tentunya dalam hal ini tidak paham betul mengenai keadaan pasar”, ujar tokoh PKS ini.
Senada, Roy Maramis Anggota DPRD Kota Manado lainnya mengatakan akan segera menindaklanjuti laporan pedagang. Dengan berjanji segera menyelesaikan apa yang menjadi keluhan warga.
Terpisah, Dirut PD Pasar Ferry Keintjem ketika dihubungi mengatakan beton yang dibangun merupakan pagar yang dijebol para penjual. Sebab itu, dibangun tembok dengan menutupi jalan tersebut. “Selain itu, keputusan tersebut juga merupakan dukungan dari Persekutuan Pedagang Ikan Manado (PPIM), agar jalan tersebut ditutup, yang diketuai saudara Darwis,” singkat Keintjem.(Reby)