Seputarsulut.com – Pemuda Pancasila (PP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) soroti dan menyikapi serius perihal kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang terjadi di Sulut, bahkan di beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Bahan Bakar Minyak (BBM) Merupakan salah satu faktor pendukung dalam pengembangan sektor ekonomi disuatu daerah ataupun negara, karena bahan bakar kegunaannya sangat banyak sehingga dampaknya pun bisa terbilang sangat berpengaruh.
Itu dibuktikan dengan terjadinya antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Mengenai itu, Bendahara MPW Pemuda Pancasila Sulut Hiskia Sembel mengatakan kelangkaan minyak di Sulut itu menyengsarakan rakyat. Itu berdampak pada kenaikan bahan pokok lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat ikut langka dan harganya naik signifikan, karena ekspedisi menjadi sulit.
“Otomatis ketika kelangkaan BBM terjadi di Sulut itu akan menyengsarakan masyarakat,” Ucap Sembel, Kamis (03/11)
Ia mengatakan, Pemuda Pancasila Sulut ingin melihat, masalahnya ada dimana? Karena kelangkaan ini sudah berbulan-bulan. Sudah kurang lebih enam bulan kondisi seperti ini terus terjadi.
“Ketika harga Solar naik, persoalan kelangkaan bukannya berkurang, ini malah bertambah. Kondisi ini seakan-akan dibiarkan,” Ucapnya.
“Kami (PP Sulut) ingin mencari tahu dimana titik permasalahannya dimana,” Tambahnya.
Hiskia berjanji dalam waktu dekat ini akan segera beraudiensi dengan pihak pertamina untuk mempertanyakan dan mencari solusi terkait hal ini.
“Kami PP Sulut ada di garda terdepan untuk membela rakyat sulut dan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya,” Tegasnya.
Di tempat yang sama, Decky Maskikit Sekretaris Pemuda Pancasila Manado di dampingi Eko Jack Tuppang Ketua Pemuda Pancasila Manado mengatakan bahwa PP Sulut dibawah kepemimpinan Braien Waworuntu telah mendiskusikan terkait kelangkaan BBM ini.
Lanjutnya, pembagian kuota BBM di Sulut masih dipertanyakan kejelasannya. Apakah masih kurang atau tidak? Yang mestinya kalau ada pembagian yang baik tentu akan mengurangi antrean di SPBU.
“Karena kami lihat di Kota Manado itu begitu macet, ditambah juga truk-truk antrian solar akan berdampak pada terhambatnya ekonomi di Sulut,” Katanya.
Hal inipun, lanjutnya harus ada tindakan langsung dari Pemerintah Provinsi Sulut, dimana kelemahan dari persoalan BBM yang tidak terakomodir dengan baik pada kendaraan-kendaraan pemakai solar.