Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Festival Teluk Amurang, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata beserta panitia pelaksana yang diketuai oleh Kadis PU Minsel Jootje Tuerah menyelenggarakan berbagai kegiatan. Untuk hari ini, Rabu 16 Juni 2014 digelar Panjat Pisang dan Lomba Figura.
Sejak pagi, warga dan para peserta baik peserta lomba panjat pisang hingga tumpukan lomba figura mulai berdatangan ke lokasi pelaksanaan kegiatan yang mengambil tempat di lapangan Pondang Amurang. Teriknya sengatan sinar matahari tidak menghalangi warga untuk menyaksikan dan mengikuti kegiatan yang sudah ditunggu-tunggu oleh banyak warga, apa terlebih pelaksanaan lomba figura.
Acara yang berlangsung mulai pukul 13.30 diawali dengan sambutan yang dibawakan oleh pelaksana tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Drs. Danny Rindengan. Selesai sambutan dari Sekda, acara kemudian dilanjutkan dengan lomba panjat pisang yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan. 3 buah tantangan berupa pohon pisang yang digantung dan pada bagian atasnya terdapat hadiah rampasan dengan total jutaan rupiah, berusaha ditaklukkan oleh para peserta. Licinnya pohon pisang yang digantung membuat para peserta terlihat kesulitan untuk menaklukkan tantangan tersebut.
Begitu selesai pelaksanaan lomba panjat pisang, acara kemudian dilanjutkan dengan lomba figura. Lomba yang diikuti oleh sekitar 67 tumpukan peserta perutusan SKPD, Kecamatan dan beberapa Sekolah, mampu menarik minat ribuan warga Kota Amurang untuk menyaksikan event ini. Hal ini terlihat dari animo masyarakat yang terlihat begitu antusias menyaksikan lomba figura yang mengambil lokasi start di lapangan Pondang Kelurahan Pondang dan finish di aula teguh bersinar.
Panas terik matahari tak mampu membendung keinginan warga untuk menyaksikan lomba figura. Sepanjang rute yang dilalui oleh para peserta, terlihat kerumunan warga yang sangat antusias menyaksikan lomba yang berhadiah uang tunai sebesar 10 juta rupiah. Akibat banyaknya peserta yang mengikuti lomba figura, maka menimbulkan kemacetan panjang di jalan trans Sulawesi (rute yang dilalui peserta lomba figura).
Seperti kebiasaan pelaksanaan lomba figura, para peserta yang mengambil bagian dalam event ini mencoba menampilkan figur-figur yang ada disekitar kita mulai dari petani, pengusaha, rohaniawan, pejabat daerah hingga politikus. Megawati, Gus Dur, Toar, Lumimuut, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, hingga kedua calon presiden yaitu Jokowi dan Prabowo adalah beberapa tokoh yang coba diperankan oleh para warga Minsel yang ikut dalam figura.
Tidak hanya menampilkan figur, para peserta lomba figura juga menampilkan berbagai seni dan budaya seperti tari kabasaran dan tari maengket. Selain itu, para peserta lomba figura juga menampilkan dan menceritakan adat istiadat dan budaya masyarakat Minahasa mulai dari yang sudah dilupakan hingga adat istiadat yang hampir dilupakan. Seperti yang diperlihatkan oleh tumpukan figura kecamatan Motoling Timur yang menceritakan mengenai budaya Mapalus yang mulai dilupakan. Sambil berjalan membawa peralatan pertanian dan berbagai hasil tani, mereka menyanyikan berbagai lagu daerah. Suasana khas pedesaan zaman dahulu dan budaya asli Minahasa tergambar jelas dari tumpukan yang dipimpin langsung oleh Camat Motoling Timur.
Hal berbeda nampak dari tumpukan figura kecamatan Ranoyapo. Mereka mencoba menampilkan kehidupan zaman dahulu (sebelum injil masuk ditanah Minahasa) dimana masyarakat yang ada disana masih percaya akan budaya yang berbau mistik yang dilukiskan dengan tari wolay lengkap dengan atribut yang digunakan.