Sulut – Menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, DPP Gerakan Indonesi Anti Korupsi (GIAK) Sulut bersama Indonesia Public Institute (IPI) menggelar Diskusi Publik yang bertema “Bedah Pilpres dan Cawapres 2019”, selasa (13/03/2018) sore di Hotel Aston Manado.
Diskusi tentang pembedahan Pilpres dan Cawapres 2019 yang diprakarsai oleh GIAK Sulut menggandeng IPI ini juga diketahui yang pertama di lakukan Se-Indonesia sampai detik ini.
Dalam diskusi tersebut, Ketua LSM Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) DPP Sulut DR Jerry Massie mengungkapkan Koalisi pemerintah atau koalisi hebat sampai saat ini sementara dibangun. Dan belum lama ini, sudah ada tujuh partai yang telah resmi mendukung Jokowi.
“Ketujuh partai ini sudah menyatakan sikap untuk mendukung Jokowi maju dalam pemilihan Presiden 2019, yakni Partai Hanura, Nasdem, PDI-P, Golkar, Perindo, PSI dan PBB,” paparnya.
Jerry Massie yang juga adalah Peneliti di IPI menilai dalam pilpres 2019 mendatang, akan ada tiga poros yang muncul.
“Kalau tidak meleset, tiga poros akan muncul. Akan tetapi jika Partai demokrat mendekat ke pemerintah, akan meniadakan poros ketiga. Karena sudah pasti partai gerindra telah menyatakan sikap untuk mendukung Prabowo Subianto,” jelasnya
Diketahui, Lembaga Survey Indonesia (LSI) merilis hasil survei mengenai calon yang cocok menjadi pendamping Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019 mendatang, ada lima tokoh islam yang bisa direkrut menjadi Cawapres, yakni Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hazan (Ketua PAN), Zainul (Gubernur NTB), Mohamad Sohibul Iman (PKS), Romahurmuziy.
Menyimak hal tersebut, IPI mencermati bahwa koalisi-koalisi sebanyak 15 partai ini sementara saling lobi satu dengan yang lain.
“Sampai saat ini saya mencermati bahwa koalisi-koalisi ini masih sementara lobi-menglobi, karena yang pasti masih ada perhitungan-perhitungan politik dari para tokoh-tokoh tersebut,”ucap Massie.
Yang turut hadir dalam diskusi tersebut, Akademisi, Pakar Hukum serta Insan Pers.
(Ardybilly)