Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang bersama Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng, meninjau lokasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Pantai Tanjung Merah Kota Bitung serta meninjau lokasi pelelangan ikan di Aertembaga dan Lokasi Pelabuhan Petikemas serta Lokasi Pelabuhan Penumpang di Bitung. Kunjungan Gubernur Sulut bersama Duber China tutut didampingi juga oleh Walikota Bitung Hany Sondakh dan Wakil Walikota Bitung Maximilian Lomban, serta beberapa orang pengusaha dari Negara China, Kadis Perindag Olvie Atteng, Kaban BKPM Ir. Joy Korah, Kadis PU Ir. J E. Kenap, dan Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara Ir Roy Roring.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur menyampaikan bahwa sebagai Negara dengan PDRB terbesar di dunia, para pengusaha China mempunyai potensi yang sangat besar untuk menanamkan modal di Indonesia, oleh karena itu kunjungan Duta Besar serta para pengusaha China merupakan sebuah kesempatan yang sangat berharga dan perlu dimanfaatkan dengan sebaiknya dalam rangka memperkenalkan potensi yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng dalam kunjungannya menyatakan kekaguman terhadap potensi yang ada di Sulawesi Utara bahkan beliau siap membantu Provinsi Sulawesi Utara salah satunya dengan mengundang para pengusaha di China untuk berinvestasi di daerah ini. Sebagaimana diketahui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung terletak pada ALKI 3 yang dilayari oleh kapal-kapal kontainer dan tanker yang berkapasitas besar. Lokasi yang strategis sebagai pusat pertumbuhan distribusi barang dan menunjang penyediaan logistik di Kawasan Timur Indonesia serta memiliki akses Internasional, khususnya ke BIMP-EAGA, AIDA, Asia Timur dan Pasifik.
Sektor Bisnis: Industri prosesing perikanan (pemrosesan ikan segar, pengalengan), industri pengolahan ekspor, industri farmasi (pemrosesan bahan baku obat-obatan), dan industri logistik (pengepakan, jasa pemeriksaan, jasa penyiapan peti kemas, pergudangan, dan rekayasa). Berkaitan dengan infrastruktur, maka direncanakan Pelabuhan Global Hub Bitung dengan kapasitas 500.000 TEUs/tahun dan akan di tingkatkan menjadi 1.000.000 TEUs/tahun dengan kedalaman laut > 22m. Jarak lokasi pelabuhan Global Hub Bitung dengan KEK sekitar 5 km. Berada pada ruas jalan nasional Girian – Kema yang terhubung ke jalan nasional Manado – Bitung dan Jalan Tol Manado – Bitung dengan rencana ke depannya kedua lokasi tersebut akan terintegrasi.
Suplai listrik ke lokasi KEK berasal dari GI Tanjung Merah yang terintegrasi dengan jaringan interkoneksi Gorontalo – Sulawesi Utara dengan daya terpasang sebesar 150 MW. Bagian terbesar menggunakan sumber listrik terbarukan (Geothermal dan Hydro). Sumber air baku dari mata air Tendeki yang memiliki kapasitas 40L/detik jaraknya sekitar 7,2 km dan sungai Pinokalan yang masih memiliki ketersediaan kapasitas 100L/detik dengan jarak 4km, ke depan sumber air baku di suplai dari Bendungan Kuwil – Sawangan. Pembangunan jaringan fiber optic untuk mendukung telekomunikasi di KEK sedang dibangun dan dalam waktu dekat siap digunakan (Humas Prov Sulut)