SULUT – Dalam rangka mengantisipasi peringatan dini yang dikeluarkan Badan Metorologi dan Geofisika ( BMKP) terkait cuaca ekstrim di seluruh wilayah sulawesi utara dan diprediksi berpotensi hujan sedang/lebat disertai petir yang bisa menimbulkan resiko bencana alam di akhir tahun ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menggelar apel kesiapsiagaan bencana, selasa (3/11) di Lapangan Koni Manado.
Apel kesiapsiagaan tersebut dibuka PJ Gubernur Agus Fatoni yang dihadiri unsur terkait TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Sulut, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Biro Administrasi, BPJN Wilayah XI, Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, BMKG, PMI, Tagana, Resimen Mahasiswa bersama masyarakat dan relawan.
Pj Gubernur Agus Fatoni mengatakan, pelaksanaan apel kesiap siagaan bencana ini sebagai salah cara untuk penanganan bencana terutama mengecek kesiapan personil, peralatan maupun segala sesuatu yang terkait dengan bencana.
” Ini merupakan salah satu cara kita untuk mengantisipasi penanganan bencana sekaligus juga sebagai bentuk kita meningkatkan koordinasi dengan menyiapkan posko, kita siapkan anggarannya manakala terjadi bencana kita sudah siap untuk bergerak ” ujar Fatoni.
Gubernur juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan mewaspadaan agar dan berhati-hati dengan kondisi seperti sekarang terutama di setiap akhir tahun.
” Biasa cuacanya cukup ekstrim bisa menimbulkan dampak bencana alam makanya perlu kewaspadaan kita semua terutama kita semua saling mengingatkan. imbuhnya.
Disisi lain Fatoni memberi apresiasi atas dukungan semua pihak baik TNI/Polri, relawan, pemerintah pusat dan daerah, tenaga medis dan semua yang terlibat serta meminta untuk bersatu padu melakukan koordinasi dalam rangka kesiap siagaan bencana.
Terpisah kepala BPBD Sulut Joy Oroh menjelaskan apel kesiap siagaan penanggulangan bencana tahun 2020 sekaligus untuk mengantisipasi dan mengurangi resiko bahaya banjir dan tanah longsor maupun fenomena alam lainnya yang terkait dengan bencana alam.
Apel kesiap siagaan tambahnya, merupakan ajang konsolidasi dalam rangka kewaspadaan semua unsur dalam rangka antisipasi bencana alam yang bisa saja terjadi kapan saja.
Tak lupa juga ia mengingatkan masyarakat di seluruh wilayah Sulawesi Utara untuk terus meningkatkan kewaspadaan terutama peringatan dini BMKG yang memprediksi peningkatan curah hujan yang cukup tinggi di daerah ini.
” Kami mengimbau kepada masyarakat terutama yang bermukim di sepanjang aliran sungai serta bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan untuk tetap waspada dan siaga. Lakukan evakuasi mandiri terutama bagi lanjut usia dan balita itu yang paling utama dilakukan bila intensitas hujan cukup tinggi tentunya yang kita lakuan adalah evakuasi mandiri untuk pindah di rumah keluarga kita yang relatif aman dari bencana untuk menghindari resiko korban jiwa maupun harta benda.
(ABL)