SULUT – Ada yang menarik dalam Rapat Paripurna DPRD Sulut dalam rangka Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Terhadap Rancangan KUA dan PPAS Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Utara Tahun Anggaran 2020, senin (31/8) siang tadi.
Disela-sela berlangsungnya rapat Paripurna, Politisi Partai Nasdem Sulut Stella Runtuwene melakukan interupsi. Ia menyoroti pembangunan anjungan pemerintah provinsi Sulawesi Utara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang pengerjaannya dinilai tidak sesuai dengan anggaran yang digunakan.
“Waktu Komisi III melakukan kunjungan kerja ke TMII, Kami (Komisi III) keliling di seputaran pembangunan anjungan Sulut. Namun saya kaget melihat pembangunan yang diketahui akan dibuat ruang serbaguna, dimana keseluruhannya hanya tiang-tiang. Dimana-mana kalau kita membangun sesuatu itu harus lebih baik dari sebelumnya dalam hal fungsinya, dengan memakan anggaran sebesar 60 milliar tapi tidak difungsikan, buat apa? Masih banyak tempat-tempat di Sulut yang kita bisa bangun, contohnya jalan-jalan di Minsel seperti jalan kilo tiga sampai mitra, banyak jalan yang rusak tapi belum di berikan anggaran,” Tegas Wakil Ketua Komisi III tersebut.
Lanjut Runtuwene, selain persoalan tiang-tiang itu, adanya juga permasalahan lainnya yang ada di pembangunan anjungan Sulut di TMII, yakni tangga yang berada di ruang serbaguna tersebut itu goyang-goyang.
“Saat kita naik, tangga dari ruang serbaguna itu goyang. Saya ngomong ini berdasarkan fakta dilapangan. Anggaran besar namun plening di awal sangat buruk. Anggaran sebesar 60 Milliar untuk pembangunan anjungan di TMII hanya buang-buang anggaran, harusnya anggaran sebesar itu dibagikan ke daerah-daerah lain di Sulut untuk pembuatan jalan,” jelasnya saat diwawancarai awak media.
Disisi lain, Stella Runtuwene mengungkapkan untuk progres pembangunan fisik anjungan Sulut itu sudah berkisar 70 persen. Jadi dari total 60 milliar, sudah sekitar 40 milliar yang terserap.
” Intinya, Efisiensi bangunan tidak ada. Apalagi untuk ruang serbaguna, mobil saja tidak bisa masuk karena dipenuhi tiang-tiang. Sebenarnya jika ruang serbaguna itu bisa dipakai, bisa ada pemasukan PAD untuk Sulut, contohnya disewakan untuk wedding dan lainnya,” pungkasnya.
(Ardybilly)