SULUT – Penglihatan merupakan Anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Tanpa mata, kehidupan manusia seakan hilang, dikarenakan kita tidak bisa lagi melakukan berbagai aktifitas seperti orang normal pada umumnya. Balai Kesehatan Mata Masyarakat sulut, setiap tanggal 13 Oktober menggelar agenda Peringatan Hari Penglihatan sedunia dengan cara melakukan berbagai kegiatan sosial.
Seperti yang dikatakan Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat Sulut, dr Dyana Watani bahwa kegiatan sosial tersebut berupa pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis pada pelajar.
“Kegiatan pemeriksaan mata gratis bagi pelajar di sulut dan pemberian kacamata gratis pada pelajar, serta pemeriksaan gratis bagi penderita Katarak serta mengadakan Operasi Katarak dibeberapa tempat. Hal utama yang menjadi prioritas kami yaitu memberikan Pelayanan yang baik bagi setiap pasien,” ungkap dokter dyana.
Pelaksanaan World Sight Day di sulut lewat Balai Kesehatan Mata Masyarakat sulut dengan Mengambil Tema ‘Stronger Together’ Bersama Kita Kuat dilaksanakan di rumah sakit daerah Amurang desa Tep, dimana yang hadir dalam pelaksanaan Ini mewakili bupati minahasa selatan dr. Ternie Paruntu sebagai Kepala Dinas Kesehatan minsel, Direktur Rumah Sakit Daerah di minsel dr. Edwin Shcouten, bapak pendeta dan para pasien Katarak serta lainnya.
Dalam sambutannya, dr dyana watania mengatakan bahwa penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi seperti mata minus, plus, silinder dan di perkirahkan 19 juta anak mengalami hal ini, sedangkan penyebab utama kebutahan adalah penyakit Katarak,glaucoma dan macula terkait usia dan 65 persen kasus gangguan penglihatan adalah usia 50 tahun keatas.
“Menurut data kesehatan dunia WHO 2011 saat ini hampir 285 juta orang di seluruh dunia hidup dalam penglihatan menurun dan mengalami kebutaan, 39 juta orang buta, 246 juta mengalami gangguan penglihatan sedang dan berat, 90 persen hidup dan tinggal di negara berkembang termasuk di indonesia.
Dengan latar belakang ini, muncul program VISION 2020 yang merupakan inisiatif bersama organisasi kesehatan dunia dan lembaga internasional untuk pencegahan kebutaan dengan beranggotaan LSM internasional, Asosiasi Profesi, institusi, dan pihak swasta yang memiliki kepedulian untuk mengurangi jumlah kebutaan karena penyakit mata,” jelas dokter dyana watania saat acara peringatan world sight day tahun 2016.
BKMM Sulut dalam agenda ini berhasil dan sukses melaksanakan operasi Penyakit Katarak pada pasien yang dari bagi menunggu pelaksanaan operasi tersebut dari berbagai desa yang ada di minahasa selatan yang di pusatkan di rumah sakit daerah di desa tep, sedangkan tenaga dokter ahli yang di persiapkan dalam operasi ini sebayak 8 dokter ahli, dokter umum, perawat dan staf administrasi di balai kesehatan mata sulut dan kepala KTU bpk Decky Saud yang turut membantu dalam melaksanakan peringatan hari penglihatan sedunia ini.
Harapan masyarakat, semoga Balai Kesehatan Mata Masyarakat sulut, dapat terus membantu warga sulut yang mengalami kerusakan penglihatan. Pergelaran ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah tidak menutup mata kepada rakyat. (Ardybilly)