SULUT – Guna melaksanakan kewajiban, Semua Anggota DPRD Sulut Turun ke dapil masing-masing guna menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat atau disebut dengan reses.
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Melky Jakhin Pangemanan (MJP) melakukan kewajiban itu dengan melaksanakan reses III tahun 2019 di Desa Kaima, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (05/12/2019).
Ratusan masyarakat yang berasal dari desa Kaima, Treman, Karegesan, Kaasar, Kawiley dan sekitarnya sangat antusias menghadiri kegiatan ini guna menyampaikan keluhan-keluhan mereka.
MJP sapaan akrabnya mengawali pertemuan tersebut dengan menyampaikan Fungsi DPRD.
“Fungsi Anggota dewan yakni pengawasan, Bugdeting dan Legislasi. Saya juga duduk Komisi IV bidang Kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
Keluhan- keluhan serta usulan dari warga pun masuk, diantaranya:
– Bpk. Ampel Roti meminta adanya transparansi penerima beras raskin, dimana menurutnya para penerima ada di kalangan mampu. Dirinya juga mengusulkan agar dipasang stiker untuk rumah-rumah penerimaan beras miskin (raskin). Disamping itu, warga penerima raskin yang sudah hampir 6 bulan ini belum menerima karena ketika melakukan penggesekan kartu raskin, nominal pengambilan tidak keluar dari mesin raskin.
– Bpk. Bernadus Dumanau selaku Hukumtua Desa Treman keluhkan terkait pelayanan BPJS di Rumah Sakit Lembean, dimana ada warga yang sakit ketika di rawat di RS jika menggunakan layanan BPJS maka hanya boleh dirawat inap selama 4 hari, jika lebih dari itu maka pengobatan akan dihentikan dan pasien wajib melakukan daftar ulang dari awal.
Selain persoalan BPJS, ada juga persoalan Jalan penghubung Desa Treman- Langsot- Lilang yang sudah dua tahun belum mendapat perhatian dari pemerintah, selama ini perawatan menggunakan PAD, padahal saat musrembang sudah disampaikan apakah untuk perbaikan jalan akan menggunakan dana APBD atau seperti apa, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya.
Begitu juga Jalan kompleks pemukiman (Kapleng) membutuhkan bantuan Hotmix. Untuk Pariwisata Saat ini desa Treman membutuhkan lokasi cagar budaya untuk mengumpulkan waruga-waruga, serta perbaikan akses jalan menuju puncak toyapu yang bisa dijadikan destinasi pariwisata.
– Bpk. Hery yang juga Mantan Hukum Tua Desa Kaima keluhkan terkait Bantuan pertanian agar dapat tepat sasaran dan dapat diberikan secara lengkap mencakup Bibit, pupuk, modal awal pengelolaan, perawatan serta alat.
– Ibu Femmy Katuuk keluhkan terkait pemeliharaan Tugu Wajib Belajar yang merupakan aset Nasional, agar mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Dia juga menambahkan terkait pelatihan dan bantuan ekonomi kerakyatan bagi ibu-ibu serta ketersediaan pasar untuk menjual hasil ekonomi kerakyatan tersebut.
– Bpk. Jhonny Karamoy yang juga Hukumtua Desa Karegesan menyampaikan aspirasi terkait tenaga kerja lokal di perusahaan yang ada di desa karegesan, diharapkan perusahaan yang ada didesa karegesan harusnya bisa memprioritaskan para pekerja lokal demi peningkatan nilai ekonomi dan kesejahteraan desa.
Menanggapi keluhan-keluhan warga, MJP mengatakan akan memperjuangkan aspirasi ini di gedung DPRD.
“Masukan dan aspirasi yang di terimanya pada reses pertama ini, personil Komisi lV berkomitmen membawa aspirasi ini ke gedung DPRD, untuk di perjuangkan dan mengawal semua aspirasi yang masuk demi kepentingan masyarakat luas,” tegas Ketua PSI Sulut
Tak hanya itu, dirinya juga melaporkan anggaran Reses yang didapat anggota DPRD serta penggunaannya dihadapan para konstituen.
“Ini saya sampaikan detail anggarannya biar publik tahu. Dana Reses yang disiapkan bagi setiap Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Rp.43.169.091 (Setelah Dipotong Pajak), dengan Rincian, ATK Rp.1.000.000, Belanja Cetak Rp.500.000, Belanja Penggandaan Rp.500.000, Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan Rp. 4.909.091 dan Belanja Makan Minum Kegiatan Rp.36.260.000,” jelasnya
Tambah MJP “Pada Reses pertama saya hari ini, yang dilaksanakan di desa Kaima telah digunakan anggaran ini, Sewa Kursi Rp.1.500 dikali 200 buah jadi Rp.300.000, Sewa Sound System Rp.700.000, Tenda petak 2 buah, satu buah 250.000 jadinya Rp.500.000, Belanja Makan dan Minum, Rp.47.500 per kepala dikali 200 jadi Rp.9.500.000 dan Belanja Cetak Baliho 2×3, Rp.25.000 per meter jadinya Rp.150.000 dan total semuanya untuk hari ini Rp.11.150.000,” katanya.
Politisi PSI itu juga mengatakan bahwa, akan melaksanakan kegiatan Reses di Tiga Tempat. Pertama, di Desa Kaima, Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara (Kamis, 5 Desember 2019), kedua di Kelurahan Apela Satu, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung (Jumat, 6 Desember 2019) dan Ketiga di Desa Dimembe, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (Senin, 9 Desember 2019).
“Reses akan saya laksanakan di tiga titik dan semuanya akan saya laporkan aspirasi warga dan dana yang digunakan secara transparan. Kalau ada dana yang tidak terpakai ya akan dikembalikan,” tandasnya
(Ardybilly)