MANADO – Anggota DPRD Provinsi Sulut, Yongki Limen dan Anggota DPRD Manado, Conny Rares merupakan pasangan suami istri (pasutri) yang duduk di lembaga parlemen. Keduanya terlihat mesra saat sedang menjalankan tugas negara, yakni reses. Ya, keduanya menggelar acara reses pertama mereka secara bersamaan di Kelurahan Ranomuut lingkungan V, Kamis (5/12/2019).
Yongkie Limen sang suami dan Isteri Conny Rares sama-sama merupakan politisi partai Golkar. Nama pertama yang disebutkan dari Dapil Kota Manado sedangkan Isterinya dari Dapil Tikala – Pal Dua.
Dalam kegiatan reses yang digelar bersamaan itu, di padati oleh ratusan warga sekitar yang antusias hadir di reses pertama Pasutri ini. Namun, sesuai pantauan Seputarsulut anggaran yang dikeluarkan sangatlah minim.
Untuk tenda, catering makanan, sound system, dan perlengkapan lainnya, hanya menggunakan anggaran salah satunya.
Untuk design tampilan, sang suami Yongkie Limen menggunakan sisi depan rumah sedangkan sang istri menggunakan bagian dalam atau ruang tamu dari rumah yang sama.
Jika semuanya hanya menggunakan anggaran yang minim, lantas kemanakah anggaran reses yang sangat besar itu?
Sebagai anggota dewan tingkatan kabupaten/kota Conny Rares dibekali Rp30 Juta. Sedangkan Yongkie Limen ditingkatan dewan provinsi sekitar Rp35 Juta.
Dengan modal Rp65 Juta untuk sebuah acara reses, sudah terbayang seberapa megah acaranya. Namun sayang, tidak demikian dengan acara reses pasutri ini.
Untuk agenda penyampaian aspirasi, keduanya kompak mendengarkan setiap aspirasi yang dikeluhkan warga, meskipun sang istri sempat mengeluhkan ketidakhadiran SKPD, namun acara tetap berjalan lancar
Tiba di akhir acara, keduanya memberikan hadiah bagi setiap masyarakat yang hadir berupa 1 karung beras berukuran kecil.
Legislator Pasutri ini rupanya memberikan beras ke seluruh tamu masyarakat yang hadir yang diperkirakan sekitar 200an orang sesuai daftar hadir.
Mungkinkah anggaran reses tersebut diakali dengan pembelian sembako bagi masyarakat ?
Semoga hal tersebut bukanlah suatu temuan bagi badan pemeriksa keuangan (BPK) nantinya. (Auddy Manoppo)