Jika di Sulawesi Utara akhir akhir ini ramai dengan pemberitaan seorang polhut yang membantai Yaki untuk pengucapan syukur di Minahasa selatan, serta ditemukannya Yaki yang sudah dibantai di pasar Tomohon dan di Langowan, hal yang sangat kontras dengan 10 orang Inggris yang menggalang dana untuk pelestarian yaki. Seperti yang sudah pernah di publikasikan beberapa waktu yang lalu (baca: Demi Selamatkan Yaki, 1 Hari Mendaki 3 Gunung) dalam tantangan Three peaks Chalenge 5 Juli 2014, 10 orang pekerja kebun binatang di Inggris yang menunjukkan aksi peduli mereka terhadap binatang liar khas Sulawesi Utara Macaca Nigra atau Yaki.
Pendakian 3 gunung Ben Nevis Skotladia, Gunung Scafell Pyke Inggris dan Gunung Snowdon di Wales, yang direncanakan akan ditempuh hanya dalam 24 jam, dengan total 13 jam jalan kaki, sejauh 43 Km, diatas ketinggian 2900mdpl telah di selesaikan dengan baik dan selamat. Meskipun target untuk menyelesaikan pendakian hanya dalam 24 jam tidak tercapai, tapi team sangat gembira karena bisa pulang dengan selamat. Jodie Dryden, Lewis Rowden, Steph Sawyer, Nicole Fenton, Johanna Bellerby, Emma Sweetland, Poppy Mcgoldrick, Andrew Double dan Nicola Wright, mereka inilah pejuang tangguh yang peduli terhadap monyet hitam sulawesi.
“Hi guys so as you know, myself and fellow yaki zoo keepers from the UK all climbed three mountains last weekend to raise money for selamatkan yaki. The challenge started at Ben Nevis in Scotland which is a beautiful mountain and had snow on the top! We then climbed scarfel pike which is in the Lake District in England. This mountain we started climbing at night time and saw the sunset as we got to the top! It was very dark on the way down and we were all very tired! This was probably the hardest mountain for me and the team. Then we travelled to Wales and climbed our last mountain Snowdon. I have done this one before and climbed it in march for a training session. I love wales, it’s full of trees and mountains and is very beautiful. A few of the team were finding it very difficult as our legs where sore and we were very tired! On the way down myself and some of the team ran the descent so that we could get the time of 26 hours and 59 minutes! We had a lot of interest in the yaki as people saw our T-shirts and asked us about the monkey and selamatkan yaki! We are all very proud that we achieved this and are very thankful for your support so far we have raised over £2500 with the donations still coming in!”
Menurut Jodie Dryden, koordinator dari kegiatan ini, mereka mampu menyelesaikan “misi” penyelamatan yaki ini lewat perjalanan pendakian yang dimulai dari gunung Ben Nevis di Skotlandia dimana ungkapnya gunung ini memiliki pemandangan yang sangat indah dan ada salju di puncaknya. Perjalanan dilanjutkan dengan mendaki gunung Scarfel Pike di Lake Districk Inggris. Di gunung ini pendakian dilakukan pada malam hari agar bisa melihat sunset dr puncaknya di pagi hari. Tantangan terberat dirasakan dalam menaklukkan gunung ini. Semua anggota team sudah sangat capek tapi mereka behasil turun dengan selamat. Tantangan penaklukkan tiga gunung mencapai klimaks pada saat mendaki gunung Snowdon di Wales salah satu negara bagian Inggris. Di gunung Ini menurut Jodie sangat Indah dengan banyak pohon dan pemandangannya yang luar biasa, dan ia sangat menyukainya. Pada saat menuruni gunung ketiga ini, semua anggota team mengalami kesulitan akibat kecapekan tapi tetap mencoba untuk lari mengejar target 24 jam pendakian 3 gunung. Meskipun target 24 jam tidak tercapai namun team sangat senang karena bisa menyelesaikan pendakian ini selama 26 jam 59 menit.
Kesan yang tersendiri juga dari team ini ketika mereka memperoleh perhatian khusus dari penduduk sekitar gunung yg mereka daki, ketika mereka melihat kaos yaki yang dikenakkan oleh team. Mereka sangat tertarik terhadap monyet hitam sulawesi ini, dan cari tahu banyak tentang Yaki, dan organisasi Selamatkan Yaki Dari pendakian dan penggalangan dana ini telah terkumpul sejumlah £ 2700 lebih atau sudah mencampai angka Rp. 50 juta rupiah lebih untuk membantu pelestarian monyet hitam sulawesi utara ini.
Klik pada foto untuk melihat ukuran yang lebih besar
Aksi dari para pecinta lingkungan khususnya satwa liar ini sangat membantu kelompok organisasi pelestarian alam Selamatkan Yaki di Manado Sulawesi Utara ini. Diakui, dengan maraknya pembantaian satwa Yaki selama periose pengucapan syukur di minahasa ini membuat kami sebagai organisasi yang fokus pada satwa ini menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang harus dijangkau dan masih banyak PR yang harus dikerjakan di daerah ini sementara team Selamatkan Yaki jumlahnya sangat terbatas.
Dengan adanya bantuan dana dan extra semangat dari “orang luar’ ini, kami optimis bisa lebih bekerja keras lagi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di Sulawesi Utara. Sehingga kejadia seperti beberapa hari yang lalu baik di Minahasa Selatan maupun di Langowan tidak akan terjadi lagi, apalagi selama masa pengucapan syukur ini permintaan daging satwa liar akan naik.
Kegiatan kami baik di Sulawesi Utara maupun di Inggris, tidak akan sukses tanpa ada bantuan dari seluruh masyarakat Sulawesi Utara. Dengan begitu maka satwa endemik ( baca: tidak hidup/ terdapat di dunia lain) ini akan tetap lestari untuk anak cucu kita nanti. “Bersama sama kita selamatkan Yaki”