Sepuluh orang pekerja kebun binatang dari lima Kebun binatang di Inggris, mengadakan penggalangan dana untuk bantu menyelamatkan satwa Macaca nigra atau Yaki. Kegiatan ini dinamakan “Tantangan Tiga Puncak 2014” dimana mereka akan mendaki Gn. Ben Nevis (Skotlandia), Gn. Scafell Pyke (Inggris) dan Gn. Snowdon (Wales), dalam jangka waktu 24 jam, dengan total berjalan kaki 13 jam, sejauh 43km rute naik turun 2900mdpl.
Yaki atau Macaca nigra, adalah salah satu spesies endemik Sulawesi Utara yang artinya hanya ada di satu tempat tidak ada di tempat lain di di dunia, namun keberadaaannya sudah sangat memprihatinkan. Dalam jangka waktu 40 tahun terakhir, populasinya menurun sangat drastis lebih dari 80%. Yaki terdaftar sebagai salah satu satwa sangat terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Penurunan populasi disebabkan karena hutan tempat hidup satwa ini telah dialih fungsikan menjadi perkebunan bahkan perumahan, dll. Ancaman lainnya yaitu perburuan karena sebagian orang menganggap Yaki sebagai hama, selain itu dianggap lucu untuk dijadikan binatang peliharaan, dan yang paling sering terjadi khususnya di Sulawesi Utara ialah dikonsumsi. Perlu untuk diketahui bawah menurut UU.No. 5 Thn.90 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, Yaki adalah satwa yang dilindungi.
Para pekerja kebun binatang yang disebut Zoo Keeper ini nekat mengadakan pendakian gunung hanya dalam 1 hari, karena perhatian mereka terhadap pelestarian satwa liar yang sangat besar. Jodie Dryden, cewek imut yang bekerja sebagai penjaga kebun binatang Drusillas Park Inggris, sebagai koordinator kegiatan ini sangat aktif dan antusias dalam meningkatkan kesadaran bahkan penggalangan dana demi mendukung kegiatan konservasi yaki. Setelah kunjungannya di Taman Wisata Alam Batuputih Bitung setahun silam, ia berjanji akan terus berusaha berpartisipasi dalam konservasi yaki bersama tim Selamatkan Yaki yang ada di Manado demi pelestarian satwa yang hampir punah ini.
Kegiatan yang dilakukan oleh orang “luar” ini sangatlah patut untuk diacungkan jempol bahkan diteladani. “Sebagai seorang minahasa Asli, saya merasa merasa terharu dengan apa yang mereka lakukan. Bentuk kecintaan mereka terhadap satwa yang notabene bukan milik mereka itu langsung mereka buktikan dengan penggalangan dana untuk membantu rekan mereka yang bekerja di Manado Indonesia. Adalah menjadi suatu perenungan bagi kita orang SULUT, jika mereka begitu peduli dengan Satwa milik kita, bagaimana dengan kita? Sejauh manakah kepedulian kita terhadap lingkungan kita, hutan kita satwa kita? Masih banyak PR kita, masih banyak kerja kita, masih butuh banyak dukungan orang SULUT, untuk pelestarian Yaki kita, pelestarian alam Indonesia kita, untuk bumi kita”, kata Yunita Siwi, Education Officer Selamatkan Yaki.
Ikuti Jodie dan timnya serta terus perbaharui berita tentang Tantangan Tiga Puncak melalui Facebook dan TwitterSelamatkan Yaki! Apakah Anda ingin membantu menjaga Yaki bersama banyak spesies lain di hutan hujan Sulawesi Utara? Ikuti link ke website Three Peaks Fundraiser (Yunita Siwi | selamatkanyaki.com)