SULUT – Jems Julius Tuuk anggota Parlemen Provinsi Sulawesi Utara memberikan tanggapan terkait debat Capres putaran ke dua tadi malam, inilah tanggapan JT sapaan akrabnya.
Pendapat Debat kedua Capres Jokowi vs Prabowo
Jokowi :
1. Closing statement menyatakan saya hanya takut kepada Allah dan tidak takut kepada siapapun, menunjukan bahwa Pak Jokowi jujur dalam memimpin dan Sangat percaya diri dengan apa yang sudah dan akan dikerjakan nanti.
Massage ini sekaligus disampaikan dengan tegas kepada lawan politiknya bahwa anda semua terlalu kecil dihadapan saya dan saya tidak takut sama anda semua
2. Jawaban Pak Jokowi, selalu menyajikan data yang akurat sehingga Pak Prabowo tidak memiliki ruang lebih besar untuk mempertanyakan apa yang sudah dikerjakan.
Prabowo
1. Pak Probowo, menurut saya adalah Capres yang jujur. Beliau mengakui kepemilikan tanah seluas 220.000 ha di Kalimantan dan 120.000 ha di Aceh.
Pengakuan jujur seperti ini saya beri apresiasi.
2. Kelihatan kurang Percaya Diri, karena tidak menjadi dirinya sendiri (saya tidak tahu mengapa demikian) apakah ada setingan khusus dari para penasehat kampanye dan tim pemenangan?
3. Tidak memiliki program yang benar-benar pembeda dari Program Petahana, sehingga lebih banyak menyetujui dengan program Pak Jokowi.
4. Miskin Ide, berdampak pada miskin program. Sehingga lebih banyak menyetujui atau menyatakan sama dengan program Pak Jokowi.
Kesimpulan :
1. Debat kedua, adalah final kampanye Pilpres. Dan Pak Jokowi akan memenangkan Pilpres 17 April 2019.
2. Secara umum debat ini menunjukan kejujuran kedua kandidat.
3. Program Pak Jokowi sangat jelas dan terukur dibandingkan Pak Prabowo
4. Panggung debat dikuasai oleh Pak Jokowi jadi Score 2 : 0 (sudah dua kali debat)
5. Kedua Kandidat berjanji akan membangun Pertanian, Perikanan dan menciptakan lapangan kerja
6. Sayang sekali kedua kandidat tidak memiliki program terkait Tambang Rakyat atau tambang tradisional. Lebih banyak berbicara pertambangan scala besar dengan Amdal dan saksinya.
Saya berharap Pemerintah periode Pak Jokowi di periode kedua akan mengurus tambang rakyat seperti Petani dan Nelayan.
Memiliki Kementrian Tambang Rakyat di Pusat dan Dinas Tambang Rakyat di Prop dan Kab Kota. Sebab penghasilan tambang Rakyat sangat besar lebih besar (jika diurus) kontribusi dari perusahan tambang emas saat ini, dengan Freeport sekalipun.
“Saya berharap negara harus mengurus penambang rakyat bukan hanya para kaum Kapitalisme Pertambangan. Untuk yang satu ini Pemerintah masih alpa”. Kata Tuuk.
(Ardybilly)