Banjir Dan Longsor Landa Bolmong, Wongso Minta Dishut Sulut Pro Aktif Meminimalisir Kerusakan Hutan
BOLMONG- Sehari setelah banjir melanda Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), Hujan deras pun kembali melanda wilayah Dumoga kabupaten Bolaang Mongondow pada pekan lalu membuat sebagian besar wilayah lumbung beras ini dilanda bencana banjir.
Tidak hanya itu, bendungan Kosinggolan yang terletak di desa Toraut kini tidak mampu lagi menampung debit air dikarenakan hujan yang turun terus menerus.
Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong mencatat, air luapan melanda hingga ke beberapa desa di Tiga Kecamatan. Yakni, lima desa di Kecamatan Dumoga Barat, dua desa di Kecamatan Dumoga Tengah, dan tiga desa di Kecamatan Dumoga Utara.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa titik, serta ruas jalan yang amblas.
Mengenai hal itu, Politisi Partai Nasdem Mohammad Wongso pun buka suara. Ia mengatakan bahwa bencana yang terjadi di Bolmong bukan sepenuhnya akibat banjir.
“Tanah longsor dibeberapa titik pun menjadi masalah serius yang pastinya harus segera di seriusi pemerintah, dalam hal ini Dinas Kehutanan Provinsi Sulut,” kata Wongso, (3/8) diruang kerjanya.
Lanjut Wakil Rakyat Dapil Bolmong raya itu, bahwa dinas kehutanan Sulut harus pro-aktif mengawasi, contohnya adanya pembalakan liar yang terjadi di hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Otomatis terjadi kerusakan hutan. Dishut harus Terus melakukan pengawasan. Saya juga meminta kepada Dishut Sulut agar Tindak tegas bagi mereka yang melakukan Pembalakan liar, beri sanksi sesuai UU yang berlaku. Disisi lain, Dinas kehutanan juga harus lebih giat lagi mengurusi agar hutan-hutan yang ada tetap terjaga,” ungkapnya.
Wongso juga menuturkan bahwa memang bencana alam sulit untuk dihindari apalagi untuk masalah banjir.
“Curah hujan yang terjadi di bolmong sangat tinggi, sulit untuk kita hindari tapi setidaknya bencana itu bisa kita diminimalisir. Rehabilitasi hutan memang perlu dilakukan,” pungkasnya.
(Ardybilly)