SEPUTAR SULUT.Manado – Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kembali mengundang Walikota Manado untuk menjelaskan aksi program kerjanya terhadap pelestarian lingkungan dan pengelolaan kebersihan di Kota Manado sehubungan penilaian kelayakkan untuk mendapatkan penghargaan Adipura 2015. Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut mempresentasikan 4 isu pokok terkait program adipura di Kota Manado. Keempat isu yang dipresentasikan di hadapan Dewan Pertimbangan Adipura pada Rabu 4 November 2015 di Hotel Arya Duta Tugu Tani Prapatan Jakarta, adalah pertama, visi geo strategis dan pembangunan, kedua kebijakan dan implementasi pembangunan berkelanjutan, ketiga kebijakan, program, dan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup perkotaan, dan keempat program dan kegiatan lain yang menuju sustainable city.
Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut mendapatkan giliran presentasi ketiga usai Walikota Surabaya dan Bupati Malang dari 8 kabupaten/kota yang memberikan presentasi pada kelompok 2 di ruangan Monas 6.
Dalam presentasinya, Walikota Lumentut menekankan pada program dan kegiatan yang menuju sustainable city atau kota berkelanjutan dengan titik berat pada Tiga Inovasi Pemerintah Kota Manado terkait pengelolaan lingkungan hidup yaitu Peraturan Walikota yang mendahului Peraturan Daerah tentang Pembayaran Retribusi Sampah dengan Menggunakan Sampah, Penetapan Kawasan Parkir Kendaraan bagi Kendaraan yang telah Lulus Uji Emisi, dan Penerapan Teknologi Pengolahan Sampah Organik Skala Rumah Tangga hasil inovasi Poltekkes Kementrian Kesehatan di Manado yang saat ini telah diuji coba di Kelurahan Perkamil.
Tim Penilai Presentasi yang terdiri dari Dewan Pertimbangan Adipura, Ahli Persampahan, dan Ahli Pemasaran, yang pada kelompok 1 diketuai Nabiel Makarim dengan anggota Syahrul Udjud, Chaliid Muhammad, Sri Bebassari, Hermawan Kertajaya, dan Sabrina kemudian mencecar Walikota Lumentut dengan beberapa pertanyaan kritis mulai dari pengelolaan sampah di TPA Sumompo, landfill, reklamasi, pembangunan peruahan, hingga kebanggaan warga terhadap Kota Manado. Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, Walikota GS Vicky Lumentut memberikan jawaban yang komprehensif. Usai presentasi dan tanya jawab Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut mengaku bangga, di penghujung masa jabatannya sebagai Walikota periode 2010 – 2015, berhasil mengantar Kota Manado sebagai nominator kota yang meraih Piala Adipura, karena dari tahun ke tahun kriterianya semakin ketat, apalagi di tahun 2015 ini menggunakan metode presentasi, bahkan presentasinya wajib dilakukan langsung oleh Kepala Daerah (Bupati/Walikota) tanpa diwakilkan “Saya tentu berterima kasih atas partisipasi seluruh warga masyarakat dalam memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan hingga Kota Manado boleh menjadi 1 dari 60 lebih kota yang bersaing memperoleh Piala Adipura . Adipura hanyalah sebuah tujuan antara, bukan tujuan akhir. Yang terpenting kota kita tetap bersih dan sehat, sehingga seluruh aktivitas di Kota Manado dapat berlangsung dengan baik. Meskipun kami akui masih ada saja warga masyarakat yang perlu ditingkatkan kesadarannya dalam memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan,” ujar Walikota Lumentut yang mengaku sangat gembira bisa bertatap muka dengan Prof. Dr. Sarwono Kusumaatmaja usai presentasi. Presentasi dan tanya jawab layaknya sidang akademik tersebut berlangsung menarik selama 90 menit, turut mendampingi Walikota, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Manado, Drs. Herry Saptono. Berdasarkan daftar undangan yang dikeluarkan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Tuti Hendrawati Mintarsih, untuk menghadiri presentasi program adipura selama 3 hari berturut-turut, sejak 4 – 6 November 2015. Manado, Bitung dan Tahuna adalah utusan Provinsi Sulawesi Utara yang diundang khusus untuk penilaian Adipura tahun 2015 ini.