Manado—Prosesi Cap Go Meh di Manado mendapat apresiasi dari pemerintah. Saat prosesi di Kampung China, Minggu (24/2) pejabat pemerintah Sulut dan Manado ikut hadir. Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang dan Walikota Manado DR. GS V Lumentut menghadiri dan menyaksikan langsung ritual dari Umat Tridharma tersebut. Hadir juga Sekretaris Kota Manado Ir. M.H.F. Sendoh, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Prov Sulut Ir. Roy. O. Roring, MSi, Kadispora, Evans Steven Liow, S.Sos dan Kadis Diknas Sulut Drs. J. Star Wowor, SH.
“Ini event yang memiliki muatan religius yang tinggi, yang terpelihara oleh masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia. Perayaan di Sulut merupakan event terbesar. Kegiatan ini sangat menarik dan dapat meningkatkan perekonomian daerah. Cap Go Meh bisa datangkan turis “, ujar SHS. Menurutnya, perayaan Cap Go Meh ini bukan hanya milik masyarakat Tionghoa saja, melainkan sudah menjadi perayaan warga di Manado. “Orang Minahasa dikenal sebagai pecinta musik dan tarian serta penggemar pesta,” demikian ungkap Gubernur Sulut DR.Sinyo Harry Sarundajang.
Perayaan Cap Go Meh ini atau disebutkan juga sebagai perayaan suci Goan Siau di Manado, diramaikan dan dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti parade Tari Kabasaran, Musik Bambu, Musik Bia, Pasukan Berkuda, Kereta Hias. Masing-masing grup Barongsai dan Naga mendemontrasikan kebolehannya. Demikian juga dengan grup-grup musik bambu yang saling berlomba mempertontonkan kemahirannya memainkan alat musik.
Parade Cap Go Meh dimulai dari depan Klenteng Kwan Kong menyusuri Jl. DI Panjaitan, ke kanan Jl. Si Singamangaraja, terus menyusuri Jl. Sasuit Tubun, Jl.Dr Soetomo, ke kanan masuk Jl. Walanda Maramis, masuk Jl. Siswomiharjo, dan masuk lagi ke Jl. DI Panjaitan, dan finish di Kwan Kong lagi. Sarundajang mengapresiasi dan berterima kasih atas terselenggaranya acara yang disebutnya sebagai pentas seni kolaborasi budaya masyarakat tionghoa dan budaya minahasa yang dikemas dalam semangat kebhinekaan. “Ragam etnis dan budaya hendaknya menjadi modal kuat bagi pembangunan masyarakat lebih baik lagi. Dengan ragam etnis dan budaya semakin memperkaya khasanah kesenian masyarakat sehingga menjadi daya tarik turis untuk berkunjung ke wilayah kita, sehingga mampu mendongkrak perekonomian setempat,” lanjut SHS.
Kirab Cap Go meh yang digelar setiap tahun di Kota manado, menarik perhatian ribuan pengunjung yang memadati sepanjang jalan yang dilalui para tangsin. Pengunjungnya tidak hanya dari kota manado tetapi juga dari berbagai daerah di Sulut. Bahkan turis domestik dan mancanegara ikut ambil bagian dalam acara spektakuler tahunan ini. (Kabag Humas Drs. Jackson F. Ruaw, MSi Selaku Jubir Pemprov Sulut)