SEPUTAR SULUT. Manado – Sulawesi Utara khususnya Manado kembali mengalami ancaman bencana . Curah hujan dengan intensitas tinggi, di Kota Manado sejak Rabu (20/1/2016) malam hingga Kamis (21/1/2016) memunculkan berbagai dampak buruk. Mulai dari munculnya genangan air di beberapa titik, pohon tumbang, longsor, hingga bencana kebakaran.
Tercatat daerah-daerah seperti Sario Kotabaru, Perumahan Citraland, Stadion Klabat, Pakowa, Taas, dan Tikala menunjukkan pergerakan air yang cukup signifikan, bahkan beberapa di antaranya terjadi genangan air yang cukup tinggi.
Di dua lokasi ini, pohon beringin yang berumur cukup tua, tumbang dari bagian akar. Beruntung aparat kelurahan dibantu warga bertindak cepat dengan membersihkan ruas jalan dari bagian pohon yang tumbang. Di beberapa lokasi seperti Pakowa dan Wanea terjadi longsoran tanah.
Merespon hal itu, Penjabat Wali kota Manado, Ir. Royke O. Roring, M.Si, yang sementara berada di luar Manado ikut mengimbau warga Kota Manado, khususnya yang berada di daerah bantaran sungai dan daerah rawan longsor.
”Memperhatikan cuaca ekstrim dan peringatan dini dari BMKG, saya mengimbau warga masyarakat yang berada di daerah rawan longsor untuk sementara pindah tempat tinggal ke daerah yang aman.
Juga kepada warga masyarakat yang berada di daerah bantaran sungai atau daerah rawan genangan air untuk mengamankan diri serta barang-barang yang dianggap penting. Saya sudah perintahkan Sekretaris Daerah Kota Manado untuk memantau perkembangan kondisi cuaca dan lingkungan di 11 kecamatan dan 87 kelurahan, serta berkoordinasi dalam mengambil setiap langkah yang diperlukan,” kata Roring yang disampaikan melalui Kabag Humas dan Protokol pemerintah Kota Manado, Franky Mocodompis, S.Sos.