Manado. – SETELAH hampir tiga minggu lamanya digenjot dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan Tingkat 4 (PIM IV) Pola Kemitraan dengan Badan Diklat Propinsi Sulut, sebanyak 40 peserta Diklat PIM IV Pemerintah Kota Manado mulai menunjukkan eksis dan kepeduliannya terhadap rencana pembangunan di Kota Model Ekowisata Manado hingga kepada Integritas dari para abdi negara atau ASN (Aparatur Sipil Negara) itu sendiri.
Hal ini terbukti Sabtu (17/07) akhir pekan lalu, guna terus mengasah rencana Proyek Perubahan ke masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) nantinya. Maka para utusan Pegawai andalan gedung Sparta Tikala ini, dibawah pembimbing Widya Iswara DR Ir Ferdinatus Taruh MSi, Kabid Diklat BKD Manado Dra Telly Mokalu dan Kasub Pelatihan James Rahakbauw, diberi ilmu untuk bisa menggali dan menciptakan ide-ide brilian hingga bisa merancang nanti program pembangunan yang tentunya demi kepentingan masyarakat Kota Manado kedepan.
Seperti dalam kegiatan Visitas ke Wisata Kuliner Sabua Bulu Malalayang, Rumah Pintar Bahu, Jembatan Soekarno hingga ke lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tumumpa.Begitu banyak ide cemerlang yang bakal diterapkan saat kembali ke masing-masing instansi kerja, hingga mampu melahirkan Proyek Perubahan Cerdas yang akan mendukung sepenuhnya program pembangunan dan kesejahteraan yang saat ini di kumandangkan oleh Pemimpin Cerdas Walikota DR G.S Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan SE.
Pengurus Angkatan Peserta Diklat PIM IV Pemkot Manado lewat Ketuanya Lufry Gerungan SH, Inggrid Sabar SE (wakil ketua), Steven Runtuwene SSos (sekretaris) dan Alce Onibala Langi SE (bendahara) mengatakan, setelah para peserta Diklat PIM IV melakukan kunjungan dan pantauan ke sejumlah titik lokasi yang dirasakan cukup menarik daya tarik.Hingga bisa mendongkrak arus kunjungan wisatawan, dan mendatangkan incom bagi pelaku usaha lokal.
Maka diperoleh pemikiran, masih begitu banyaknya perbaikan dan penambahan akan sarana serta fasilitas penunjang dari sejumlah lokasi wisata yang ada,Seperti halnya fasilitas sarana penerangan jalan yang belum mencukupi, lahan parkir, tempat pembuangan sampah yang memadai, sarana toilet atau WC, hingga ketersediaan pos terpadu pengamanan yang ada di lokasi tersebut.
“Saat ini Kota Manado lagi diramaikan dengan arus kunjungan turis wisatawan asing seperti China, dan saat ini kita sedang memasuki pasar bebas MEA. Maka fasilitas penunjang di lokasi-lokasi strategis objek wisata, harus diperhatikan dan dilengkapi. Jadi dengan kehadiran kita peserta Diklat PIM IV Pemkot Manado di sini, maka paling tidak bisa membawa masukan serta perubahan kedepan soal pelayanan prima dilokasi objek-objek wisata maupun tempat-tempat umum lainnya di Kota Manado yang torang cintai selama ini,” ujar Gerungan diamini rekan-rekan lainnya.