SULUT – Tahun 2018, kekuatan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Riel J. Mantik di Sulawesi Utara kembali diuji. Dimana, ada sebanyak 25 titik proyek pembangunan infrastruktur yang ada di Sulut.
25 proyek tersebut mencakup, :
1. Jln. Sompotan Bitung, panjang jalan pengerjaan 0,54 Km.
2. Jln. MOH. Hatta Bitung = 1,04 Km
3. Jln. Yos sudarso Bitung = 1,01 Km
4. Jln. W Maramis Bitung = 1,99 Km
5. Jln. Wolter Monginsidi Bitung = 9,33 Km
6. Bts. Kota Bitung-Kauditan = 6,53 Km
7. Kauditan (By Pass)- Airmadidi = 7,20 Km
8. Airmadidi-kairagi = 13,35 Km
9. Kairagi-bts Kota Manado = 2,37 Km
10. Jln. Yos Sudarso Manado = 3,29 Km
11. Jln. R martadinata Manado = 0,94 Km
12. Jln. Jendral Sudirman Manado = 1,45 Km
13. Jln. Sam ratulangi Manado = 3,35 Km
14. Jln. Bethesda Manado = 1,10 Km
15. Zero Point-Jln. Pierre Tendean Manado = 0,15 Km
16. Jln. Pierre Tendean (Boulevard) Manado = 3,35 Km
17. Jln. Monginsidi Manado = 5,45 Km
18. Tumpaan-Bts Kota Manado = 41,31 Km
19. Tumpaan-Worotican = 16,67 Km
20. Worotican-Poigar = 42,73 Km
21. Poigar- Kaiya = 34,19 Km
22. Kaiya-Maelang = 47,30 Km
23. Maelang-Bts Kab. Bolmong/Bolmut = 16,75 Km
24. Bts Kab. Bolmong/Bolmut-Biontong = 31,40 Km
25. Biontong-Atinggola (Bts Prov. Gorontalo) = 58,59 Km
Total panjang pembangunan ruas jalan di 25 titik tersebut yakni 351, 55 Km dengan total anggaran bernilai 176 Milliar untuk kontrak anggaran keseluruhan.
Pertanyaannya, apakah anggaran sebesar itu dapat terserap dengan baik?
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJN XV Sulut Riel Mantik mengatakan ini merupakan tugas negara yang wajib dilaksanakan. Balai jalan itu tugasnya memelihara jalan sesuai dengan dana yang tersedia.
“Dana yang tersedia untuk Sulut banyak terserap di jalan tol. Bukan berarti membiarkan pemeliharaan jalan yang bukan tol. Kami kerja step by step,”ujarnya via telepon selular, Selasa (15/5).
Tak hanya itu, mantik juga mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha mengusulkan semua jalan- jalan khususnya dikoridor logistik utama di Sulut karena itu yang menggerakan roda perekonomian agar menjadi baik.
“Kalau memang koridor logistik utama diSulut tidak mantap, otomatis kinerja Kami dianggap gagal dan masyarakat akan kecewa karena yang pasti biaya trasportasi akan naik. Hal tersebut yang sedang kami usahakan untuk cepat direalisasikan,” jelasnya.
Diketahui, apabila trasportasi naik otomatis produk-produk pertanian tidak akan unggul.
Mantik juga mengatakan Balai jalan Sulut pastinya menghindari yang namanya keterlambatan pembangunan, karena hal itu sangat merugikan Balai jalan, terlebih masyarakat Sulut.
“Untuk itu, kami akan kerja sesuai anggaran yang ditetapkan. Dan tahun 2018, 25 titik ini kami akan berupaya menyelesaikannya,” tutupnya.
(Ardybilly)