MANADO – Genangan air disertai banjir kecil melanda sejumlah daerah di Kota Manado, hari ini, Rabu (18/12/2019). Fenomena alam ini terjadi akibat hujan yang diperkirakan hanya sekitar 1 jam dengan intensitas rendah.
Komisi III bidang pembangunan DPRD Kota Manado menanggapi serius atas kejadian yang menimpah warga Kota Manado. Bahkan, Ketua komisi Ronny Makawata mengatakan hal tersebut adalah kelalaian dari pemerintah kota.
“Ini adalah bentuk kelalaian dari pemerintah kota Manado dalam hal ini SKPD terkait. Program cerdas pak walikota tidak mampu diterjemahkan oleh Bapelitbang,” kata Makawata saat dihubungi wartawan lewat obrolan WhatsApp, Rabu (18/12/2019).
Ia mengatakan, hampir 10 tahun kesempatan Wali Kota G. S. Vicky Lumentut memimpin Kota Manado, masalah banjir belum teratasi dan fungsi pengawasan Wawali tidak jalan.
“Komisi III mengingatkan kepada pemerintah kota jangan terlalu banyak kejar penghargaan baik nasional dan international. Kejarlah hati masyarakat kota Manado yg telah memberikan kesempatan hampir 10 tahun kepada pak wali kota,” kata Politikus PDI Perjuangan ini.
Menurut Makawata, salah satu masalah penting yang mengakibatkan banjir di Kota Manado yakni pembangunan drainase yang asal-asalan.
“Waktu lalu saya katakan jangan bikin drainase hanya sepotong-sepotong. Bikin program bangun drainase hanya 200 juta yang diduga sebagai proyek balas jasa. Akibatnya kita lihat bersama. Banyak drainase yang abal-abal karena pengerjaannya tidak betul,” katanya.
Untuk itu, Legislator Dapil Singkil-Mapenget ini menghimbau kepada pemerintah kota untuk aktif melakukan langkah pencegahan terhadap banjir.
“Sekarang lagi musim hujan. Pemerintah seharusnya aktif melakukan pengawasan untuk daerah-daerah rawan banjir. Barusan hanya hujan kecil tapi sudah banyak tempat yang terendam air. Kalau nanti hujan besar bagaimana nasib para warga? Saya harap wali kota segera memikirkan masalah ini,” (Auddy Manoppo)