Manado. – Hujan batu,panah wayer mengawali pertikaian antara Warga Sindulang yang saling baku pukul di Kantor Walikota Manado, rabu siang ditengarai karena dendam antara warga Sindulang satu dan dua.
Sontak heboh Peserta dan pengunjung Pemeran Expo atau pameran proyek perubahahan PIM IV berhamburan menyaksikan pertikaian antara Warga sindulang tersebut.
Aksi pertikaian ini ditampilakan oleh salah satu peserta PIM IV dalam Pameran Expo Diklat Kepemimpinan (PIM) Tingkat IV pemerintah Kota Manado, pola kemitraan dengan Badan Diklat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2016 (19/10/16).
Menurut Lurah Jariel Tumiwa,SE menampilkan lakon teatrikal Aksi pertikaian antara warga yang perna terjadi di wilayahnya menjadi contoh Proyek peruahan dalam kegiatan Pemeran Expo yang diselengarakan oleh badan Diklat Kota Manado.
Kami menampilkan Lakon ini yang merupakan perubahan pola pikir anak muda dulunya, agar menciptakan Seni karya anak bangsa hingga bisa di apresiasi masyarakat juga pemerintah.
Ini merupakan wadah bagi anak muda dalam menularkan hobi maupun kreatifitasnya, hingga bisa melakukan hal-hal yang positif dan dapat berkarya dalam bidang Seni.ujarnya
Sebagai pembina Tokoh Masyarakat beserta pemerintah kelurahan dan diasuh Vick Chenorre Kelompok anak muda Sindulang ini menamai dengan Sagar Seni Teater “Bakasang” yang juga tergabung dalam Club MTH (Manado Teater Holic),
Berikut rangkuman Puisi yang dilakonkan ” Oh Sindulang mengapa engkau berdiri di lorong yang berbeda,mengapa engkau berdiri dengan keegoisan masing2,
mengapa kini kalian brutal? Kami hanya orang2 pesisir yang tak dapat berbuat apa2 yang memandang sebelah mata kepada kami rakyat utara.
tapi ketika kami bersatu tak ada yang bisa melukai tangisan ketika ia menguntit cara kita yang berarti mencintai detik2 yang mati.
Sindulang ingat semboyan sitou timou tumou tou, manusia hidup untuk menghidupi orang lain.
“Sindulang torang samua basudara”