Panel Ilmiah Independen (PII) selaku pihak yang melakukan riset terhadap lingkungan Teluk Buyat tahun 2012 dan PT Newmont Minahasa Raya akan mempresentasikan hasil pemantauannya pada Sabtu (18/5) hari ini. Menariknya, presentasi tersebut akan disampaikan langsung dihadapan Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, Gubernur Sulawesi Utara Dr. S. H. Sarundajang, dan beberapa pihak terkait.
‘’Pak Menristek Gusti Hatta direncanakan akan berada di Sulut selama 2 hari terkait presentasi publik hasil pemantauan lingkungan teluk Buyat oleh PII,’’ ujar Kabag Humas dan Protokol Kementerian Riset dan Teknologi RI Mulyadi Fitri ketika Jumat (17/5) bertandang di Kantor Gubernur Sulut dan diterima oleh Kabag Protokol Sulut Judhistira Siwu dan Kasubag Pengumpulan dan Penjaringan Informasi Vanda B. Jocom M.Si.
Menariknya, lanjut Mulyadi, Hasil Pemantauan PII terhadap lingkungan Teluk Buyat ini akan dipresentasikan secara terbuka, dalam artian public dapat menyaksikan dan mengetahui hasilnya. ‘’Acara akan digelar di Quality hotel pada Sabtu besok tepat pukul 9 pagi, akan dibuka langsung oleh Bapak Menristek, dimana sebelum presentasi dari PII aka nada sambutan oleh Bapak Gubernur Sarundajang,’’ terang Mulyadi.
Sebagaimana diketahui Pemerintah RI dan PTNMR telah menyepakati suatu perjanjian niat baik pada 16 Februari 2006 lalu, dimana dalam perjanjian niat baik tersebut mengamanatkan pemantauan lingkungan Teluk Buyat kepada Panel Ilmiah Independen (PII). Pemantauan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi ada tidaknya dampak penempatan tailing oleh PTNMR selama 8 tahun (1996-2004) terhadap kualitas lingkungan laut bahkan masyarakat yang ada di Teluk Buyat dan sekitarnya. PII ini terdiri dari para pakar seperti Prof. Dr. Amin Subandrio, Prof. Dr. Magdalena Umboh, Thomas Shepperd, Inneke Rumengan, Keith William, dan Prof. Dr. Mukhtasor.
‘’Para pakar tersebut bekerja di bawah koordinasi Menristek, dimana tugas utama mereka adalah mengembangkan metodologi pemantauan lingkungan termasuk jaminan mutu yang memenuhi standar nasional dan internasional,’’ terang Mulyadi sembari menambahkan bahwa pemantauan dilaksanakan dengan mengadakan dua kali survey setiap tahun terhadap komponen-komponen seperti kualitas air laut, kualitas sedimen, komunitas fauna benthos laut, komunitas terumbu karang, dan kandungan logam berat dalam ikan yang ada di lingkungan Teluk Buyat. (hms)