
MANADO – Perayaan Ibadah Jumat Agung memperingati wafatnya Yesus Kritus di Golgota berlangsung khidmat pagi tadi (14/4) di GMIM Air Terang Malalayang 1 Timur. Gedung Gereja sepertinya tak mampu menampung seluruh anggota jemaat, sehingga dibuat tenda untuk menampung jemaat yang di luar gedung gereja. GMIM Air Terang menurut Vicaris Pdt. M. Lumowa Kambey memiliki 345 kepala keluarga sesuai pendataan terakhir, yang berasal dari 12 kolom.
Ibadah Pagi dipimpin oleh ketua BPMJ Pdt. Roy Aruperes, STh. Dengan mengambil pemacaan dari Markus 15:33-41. Pendeta mengingatkan jemaat makna Jumat Agung. Peristiwa matinya Yesus adalah tentang persembahan yang sempurna, ini terwujud dalam pengorbanan Yesus yang menyerahkan tubuh dan jiwanya menjadi korban atas dosa manusia.
Dalam ibadah diisi oleh pujian dari Koor Pemuda, Vocal Goup Mahanaim, serta jemaat kolom 10 dibawah pimpinan Pnt. Royke Oroh dan Syamas M.Tilaar Langi.
Ibadah Jumat Agung dirangkaikan dengan peneguhan sidi baru yang berjumlah 18 orang. Menurut Gaby Palilingan dan Claudia Kawilarang diantara sidi yang diteguhkan, mereka merasa bersyukur atas proses pembelajaran yang diantaranya materi tentang kualitas iman dan seputar kehidupan bergereja.
Untuk sore harinya diadakan perjamuan kudus yang berlangsung dua kali. Untuk jam 15.00 WITa, ibadah dipimpin oleh Pdt. Jemmy Matheos, MTh. Dalam khotbahnya Pendeta menjelaskan makna perjamuan tentang roti dan anggur yang menjadi simbol pengorbanan Yesus Kristus bagi seluruh umat manusia yang percaya padaNya.
Menurut Sekretaris BPMJ Pnt. Jack Sarante, S.Pi, untuk jam 17.00 para sidi jemaat baru didamping orangtua kandung dan orangtua baptis akan mengikuti perjamuan perdana mereka setelah diteguhkan. Selanjutnya sesuai tata gereja GMIM 2016, mereka sudah bisa terlibat lebih dalam kepelayanan bergereja di GMIM, contohnya untuk proses pemilihan pelayanan khusus Oktober 2017 nanti, mereka sudah bisa memilih.