
Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang berhasil majukan Sulawesi Utara. Kalimat itulah yang pertama kali keluar ketika Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Jerman Dr. Eddy Pratomo, Senin (8/4) mengambil waktu untuk keliling Kota Manado dan sekitarnya. Pria yang menekuni ilmu hukum Internasional ini memberikan apresiasi dan salut yang luar biasa atas konsep Kepemimpinan yang dilaksanakan Gubernur Sulut Dr. S. H. Sarundajang. ‘’Secara fisik Sulut banyak sekali mengalami kemajuan, disamping kemajuan non fisik yang nampak luar biasa dalam bidang Pemerintahan,’’ ujar Doktor berpredikat Cum Laude ini.
Adapun Kedatangan Pratomo di Sulut karena urusan kedinasan, dalam hal ini terkait dengan pelaksanaan dialog lintas agama Indonesia Jerman (Indonesia-Germany Interfaith And Intercultural Dialogue III), Rabu, 9/4 akan dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulut. ‘’Kegiatan WOC yang diprakarsai langsung oleh bapak Sarundajang telah membuka keran kemajuan terlebih dalam pembangunan hotel,’’ tukas Pratomo yang saat itu didampingi Kepala Bappeda Sulut Dr. Noldy Tuerah, Dr. Deasy Mantiri, dan Kasub Pengumpulan dan Penjaringan Informasi Vanda Jocom M.Si.
Dengan melihat kemajuan Sulut saat ini maka tidaklah mengherankan jika Sulut ditetapkan menjadi pintu gerbang baru Indonesia dari dan menuju Asia Pasific sebagaimana yang tertuang dalam Grand Design Pembangunan Nasional Provinsi Sulawesi Utara. Karena modal penting membuka diri dengan dunia internasional adalah kondisi keamanan dan ketentraman dimana dua hal ini sudah menjadi modal berharga di Sulut.
Tidak hanya itu, Ikon kerukunan antar umat beragama terus menjadi percontohan secara nasional bahkan internasional. SHS telah mampu membawa Sulut tidak hanya maju pesat dalam soal pembangunan fisik tapi Doktor Honoris Causa tersebut juga mampu mempertahankan kerukunan hidup umat beragama di Sulut. ‘’Dipilihnya Sulut sebagai tempat penyelenggara dialogue lintas agama Indonesia-Jerman juga dilatarbelakangi hal tersebut,’’ terang Pratomo.
Daya tarik lain yang juga dinilai luar biasa di Sulut yakni soal kulinernya. Anak seorang Camat di sebuah desa di Kendal Jawa Tengah ini memuji luar biasa dengan semua menu masakan yang disantapnya sejak berada di Manado. Mulai dari ikan-ikan yang sangat fresh dan beda rasanya dengan di daerah lain, sampai ke bubur Manado yang kandungan gizi vitaminnya tidak dapat ditandingi makanan apapun.
Bahkan ketika dihantar ke lokasi wisata Kuliner Bubur Manado (Tinutuan) Wakeke, Pratomo terkagum luar biasa dengan pengaturan lokasi kuliner di sepanjang jalan Wakeke tersebut. Pratomo yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan RI di London dan juga Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional di Kemlu RI mengaku terkesima melihat deretan rumah-rumah penduduk yang juga dimaksimalkan fungsinya sebagai tempat menjual bubur Manado. ‘’Ini sangat menarik dan langkah didapati,’’ tukasnya sembari lahap memakan bubur Manado. (Jubir Pemprov Sulut Drs. Jackson F. Ruaw, M.Si)