SEPUTAR SULUT. Manado – Pemuda GMIM siang tadi (23/10) mengadakan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Sulawesi Utara. Pemerintah Provinsi yang diwakili Sekretaris Provinsi Rachmat Mokodongan menerima dan turut menandatangani pernyataan sikap. Menurut Ketua Pemuda Sinode GMIM Pnt. Toar U. Y. Pangkey, MT, aksi damai ini merupakan pernyataan sikap dan solidaritas Pemuda GMIM terhadap pembakaran Gereja di Aceh Singkil. “Kami menyerukan kepada pemerintah pusat melalui pemerintah daerah untuk dapat melindungi kebebasan memeluk agama dan beribadah karena hal ini merupakan amanat konstitusi, memberikan rasa aman kepada setiap warga negara tanpa melihat Suku Ras Agama dan Kepercayaan,” jelas Toar yang didampingi kordinator Aksi Damai Pemuda GMIM untuk Aceh Singkil, Pnt. Nicky Lumingas, SH.
Berikut seruan damai yang dibacakan Ketua Pemuda Sinode GMIM Toar Pangkey sehubungan dengan peristiwa pembakaran dan pembongkaran gereja di Kabupaten Aceh Singkil:
1. Mencabut surat keputusan bersama 2 (dua) menteri tentang pendirian rumah ibadat.
2. Mendesak presiden untuk menyelesaikan masalah pembakaran gereja dan pengusuran rumah ibadah di Aceh Singkil Provinsi Nanggro Aceh Darusalam secara adil, jujur dan transparan.
3. Meminta negara menjamin kepada setiap masyarakat untik dapat memeluk agama masing-masing dengan tenang dan damai.
4. Mendesak presiden untuk membangun kembali rumah ibadah yang sudah dibongkar dan dibakar di Aceh Singkil.
Aksi pemuda GMIM ini ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Pnt. Jeferson Petonengan, SH yang juga adalah ketua KNPI Manado.