Manado.- Menuju Gerakan 100 Smart City di indonesia, Kota manado mendapat bimbingan Teknis Tahap IV Kementrian Komunikasi dan Informatika RI melalui Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika, bertempat di Meeting Room Bapelitbangda,(25-26/18).
Selaku saya sebagai Ketua Dewan Smart City Manado, disaksikan Kepala Bapelitbangda, Dr. Liny Tambayong, Kadis Kominfo, Erwin Kontu, S.H, dan Tim Teknis Smart City, dengan ini membuka kegiatan “BIMTEK IV GERAKAN MENUJU GERAKAN 100 SMART CITY” secara resmi.” Ujar Wawali Mor Bastiaan.
Atas nama Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim teknis Smart City yang selama 3 kali pelaksanaan BimTek sudah berhasil menyusun Buku I dan Buku II sebagai prasyarat pelaksanaan Bimtek Tahap IV ini.
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Lolly Amalia Abdulah yang sudah keempat kalinya melaksanakan bimbingan dan arahan bagi Tim Teknis dan Seluruh Perangkat Daerah terkait kesiapan Manado menuju 100 Smart City di Indonesia.”tukasnya
Biasanya pada tahapan terakhir, seluruh kemampuan dikerahkan untuk menghasilkan yang terbaik dan melengkapi yang masih dianggap kurang pada tahapan terdahulu.
Lanjutnya Ibarat diasosiasikan dalam pertempuran, kita sudah membeli peralatan perang, Kita sudah membangun tempat penyimpanan atau gudang senjatanya, kita bahkan sudah punya etalase peralatan tempur.
Nah, persoalannya kita belum tahu akan menembak ke mana, kalaupun menembak, belum tentu tepat sasaran. Sebagian besar masih sporadis asal tembak sampai habis peluru.”tukasnya
Lanjut Mor, dengan adanya Bimtek ini, sebenarnya Pemerintah Pusat melalui Dinas Kominfo lebih khusus mengajak seluruh daerah yang ada di indonesia membuat smart city secara konseptual dalam masterplan, yang terarah, terukur, dan fokus arah pengembangannya.
Smart City itu tidak asal main IT, tidak sekadar membeli peralatan IT, lalu sudah bisa mengumumkan diri sebagai smart city atau Kota Cerdas. Kita harus bersadar diri, tidak cukup gagah-gagahan, bahwa kita punya command center yang bisa dipamerkan, kita punya aplikasi-aplikasi yang dibangun dengan luar biasa, tapi apakah semua bermanfaat untuk menunjang jalannya pemerintahan, terutama layanan publik, terarah atau tidak, itu yang harus bisa pastikan.
Apakah juga ini menunjang RPJMD serta visi dari kota Manado atau tidak, ataukah hanya sekadar mengikuti tren mengadakan fasilitas dan aplikasi IT yang sebenarnya tidak ada kaitan satu dengan yang lain.
Hal-hal ini semoga bisa menjadi perhatian seluruh perangkat daerah, terutama Tim Teknis yang secara teknis bertanggung jawab untuk hasil Masterplan dan output bimtek lainnya.
Di hari pertama ini, selain dihadiri para Kepala Perangkat Daerah pada sesi pembukaan dan melakukan penandatangan komitmen, serta Bimtek membedah renstra, indikator, dan anggaran 7 perangkat daerah ini berlangsung hingga pukul 22.00 WITA