SULUT – Ada yang menarik dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi IV DPRD Sulut dengan mitra kerja Dinas Pariwisata Provinsi Sulut, selasa (3/3/2020) tadi, dimana kritikan pedas dilontarkan Personil Komisi IV Melky Pangemanan kepada Kadis Pariwisata Sulut, Hendry Kaitjily.
MJP mengatakan terkait Program pengembangan pemasaran pariwisata, anggaran yang paling besar menurut data, ada di pemilihan nyong/noni Sulut sebesar 700 juta. Sedangkan untuk anggaran promosi pariwisata yang disediahkan hanya sebesar 100 juta. Mana bisa kita kembangkan pariwisata Sulut sedangkan anggaran promosi hanya kecil seperti ini. Kacau!
“Saya kira dengan adanya rolling jabatan di dinas pariwisata akan menimbulkan perubahan yang signifikan tapi apa yang terjadi, tidak ada perubahan apa-apa. Kadis yang lama tidak tuntas, pembahasan dengan kadis sekarang juga tidak ada yang tuntas. Ini persoalan yang sebenarnya,” tegas MJP.
Tak hanya itu, Pangemanan juga menuturkan bahwa dirinya tidak akan mundur, ditekan kiri kanan terkait persoalan ini tetap tidak akan mundur. Untuk menunjang perekonomian dan pariwisata Sulut bukan untuk hal-hal seperti ini. Anggaran 700 juta untuk nyong/noni sulut harus dicoret.
“Saya kemarin sempat berbicara dengan beberapa pemimpin daerah yang ada di kabupaten/kota, biaya nyong/noni ini juga dicover oleh mereka. Pakailah dana ini untuk hal-hal yang lebih produktif, jangan buang-buang energi untuk kegiatan yang tidak membawa dampak yang signifikan untuk menunjang perekonomian di Sulut. Semoga kedepannya kepada pak kadis pariwisata yang baru ini tidak ada lagi dana-dana yang kurang ajar seperti ini dalam arti anggaran pemilihan nyong/noni 700 juta ini terlalu besar, menghabiskan uang rakyat,” jelas Melky.
Menanggapi itu, Kadis Pariwisata Sulut, Hendry Kaitjily mengatakan bahwa anggaran untuk Nyong/noni Sulut sudah terlanjur dianggarakan tapi pasti kedepannya Dispar akan melakukan yang terbaik.
“Pasti dispar akan melakukan yang terbaik kedepannya, trima kasih untuk masukannya,” ujar Kaitjily.
(Ardybilly)