Jakarta – (14/9/2019)Tokoh dan kader senior Kosgoro 1957 Cyprus A Tatali mengingatkan kader-kader Partai Golkar yang ngotot membela kesalahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, untuk tidak menjadi pelacur politik dan atau pelacur intelektual.
Hal tersebut disampaikan Cyprus di sela-sela Konperensi Pers Eksponen Ormas Trikarya Golkar, yang terdiri dari SOKSI, Kosgoro1957, dan Ormas MKGR, di Jakarta awal pekan ini. Pernyataan Pers Ormas Trikarya Golkar ditandatangani oleh Lawrence Siburian mewakili SOKSI, Zainal Bintang mewakili Ormas MGKR, dan Syamsul Bachri mewakili Kosgoro 1957. Hadir dalam Konperensi Pers tersebut kwartet tokoh Ormas Trikarya Golkar yakni Lawrence Siburian, Fatahillah Ramli, Zainal Bintang, dan Cyprus A Tatali.
Menurut Cyprus, perilaku Airlangga Hartarto selama dua tahun memimpin sejak diputuskan menjadi Ketua Umum Partai Golkar di forum Rapat Pleno dan disahkan dalam Munaslub 2017 Jakarta, telah membuat Golkar berjalan mundur. Airlangga melakukan pelanggaran secara telanjang terhadap AD/ART sehingga merusak budaya organisasi Partai Golkar sebagai partai moderen tertua di Indonesia.
Ironisnya, saat ini Airlangga tidak mau melakukan Rapat Pleno yang dituntut oleh mayoritas Pengurus Pleno DPP Partai Golkar. Rapat Pleno yang terakhir dilaksanakan oleh Airlangga terjadi pada lebih dari satu tahun, tepatnya tanggal 27 Agustus 2018. “Padahal ketentuan aturan dan konvensi di Partai Golkar menggariskan bahwa Rapat Pleno itu dilaksanakan satu kali dalam dua bulan,” ujar Cyprus, lelaki asal “Nusa Lawo” yang meliputi Sangihe,Talaud, dan Sitaro.
Golkar Peduli Generasi Milenial
Dalam pernyataan pers, tokoh-tokoh Ormas Trikarya Golkar memastikan bahwa Partai Golkar di masa depan, akan memberikan atensi pada keberadaan generasi milenial.
Sehingga dalam tradisi regenerasi kepemimpinan, Partai Golkar harus melakukan langkah cepat dengan mengalihkan kepemimpinan kepada generasi muda, sehingga bisa bersinergi dengan kaum muda milenial.
Para tokoh Ormas Trikarya Golkar mengingatkan seluruh elite dan kader Golkar untuk menjaga soliditas dan keutuhan partai, sehingga Partai Golkar mampu melompat maju jauh ke depan, dengan berbasiskan pada platform dasar ideologis sebagai pembela Pancasila dan UUD 1945.
Demi menjaga marwah dan martabat Partai Golkar, para tokoh Ormas Trikarya Golkar menegaskan bahwa alih generasi kepemimpinan mesti berpegang teguh pada prinsip PDLT yakni Prestasi, Dedikan, Loyalitas, dan Tidak Tercela. (rd73)