Manado.- Sabtu (03/02/18) bertempat di God Bless Park, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado bersama Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia Sangihe Sitaro dan Talaud (IKKISST) Sulawesi Utara mengelar pesta adat Tulude yang dirangkai dengan pagelaran kerukunan umat beragama tahun 2018
Salah satu Iven Periwisata yang tertuang dalam Agenda tahunan masyarakat Nusa Utara sebagai penutup perayaan tahun baru (Kunci Taon) 2018, yang mengangkat tema dalam bahasa Nusa Utara “Mirom Pedarame Ghighile Sengkanaung Mahi Mesunduang Sunau Igengonalangi Ikitek Kebi Riading Mawu Ruata Mengapai” yang artinya kedamaian hendaklah rukun, mari sehati sepikir di bawah tuntunan Allah, karena kita ciptaan Tuhan.
Acara yang dihadiri Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA bersama istri dan Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan SE bersama isteri bersama masyarakat memadati Taman berkat, berarak arakan membawa Kue Tamo yang merupakan kue khas Tulude, rombongan prosesi dimulai dari gereja GMIM Imanuel Bahu menuju God Bless Park.
Tulude yang diadaptasi dari kebiasaan masyarakat kabupaten Sengihe, Sitaro dan Talaud. Mula-mula Tulude berasal dari kata suhu de sama dengan tolak atau meninggalkan tahun lama dan menerima tahun baru.
Tulude dipercaya oleh leluhur di Kepulauan Nusa Utara sejak ratusan tahun lalu, dan sampai sekarang sering di rayakan setiap tahun pada tanggal 31 Januari.” Ujar Ketua IKKISST Sulut Drs Agustinus Tahendung.
Oleh leluhur masyarakat Satal, kala itu mereka sebagai ahli filsafat memilih bintang keempat, karena posisinya tegak lurus dari atas ke bawah dan bintang keempat itu disebut arengg e bituing kada demahe. Ujarnya
Lebih lanjut Bu Tahendung mengatakan Tujuan perayaan Tulude kali ini untuk mensyukuri berkat Tuhan di tahun yang lalu, dan mengharapkan pertolongan Tuhan di tahun yang baru, agar pemerintah dan masyarakat Kota Manado selalu dilindungi dan diberkati oleh yang Maha Kuasa,”
Sementara Walikota Vicky Lumentut menyampaikan terima kasih kepada IKKISST Sulut yang berkolaborasi dengan Pemkot Manado menggelar pesta adat Tulude, tidak hanya mengandung makna yang sangat dalam bagi masyarakat Nusa Utara yang ada di Manado, namun telah menjadi salah satu Calender of Iven pariwisata Kota Manado.
“Pesta adat Tulude ini telah menjadi bagian dari Kota Manado. Tidak hanya bagi warga Kota Manado asal Nusa Utara, Sangihe, Sitaro maupun Talaud, tetapi juga telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kota Manado. Apalagi, Manado telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu dari 15 destinasi wisata di Indonesia,” tukas Walikota Vicky Lumentut.
Menurutnya, pelaksanaan pesta adat Tulude tahun 2018 juga dirangkai dengan pagelaran kerukunan antar umat beragama di Kota Manado. “Mari kita pelihara terus semangat kerukunan dan toleransi dalam mewujudkan harmonisasi kehidupan umat beragama serta keberagaman budaya, suku dan etnis yang ada di Manado. “Jadikan Manado Rumah Kita Bersama, sehingga kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk ikut membangun Kota Manado,” tandasnya
Dalam pesta adat Tulude ini ditampilkan sejumlah atraksi yang melambangkan kerukunan di Kota Manado seperti tarian Gunde, masamper, musik bambu, Qasidah, paduan suara dan lain sebagainya.