SULUT – Komisi I DPRD Provinsi Sulut, senin (30/01/2017) siang tadi turun lapangan guna meninjau langsung proses pengerjaan pembangunan gedung DPRD baru yang bertempat dijalan raya Maumbi-Airmadidi.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ferdinand Mewengkang mengatakan bahwa pembangunan fisik kantor DPRD sulut yang baru akan selesai pada pertengahan bulan Februari nanti.
“kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan komisi I pada akhir tahun 2016 lalu, dimana dari hasil rapat kerja dengan Sekretariat Dewan (Sekwan) bahwa rencana pembangunan fisik gedung DPRD selesai pada tanggal 2 Desember, namun ternyata oleh pihak kontraktor meminta pengerjaannya diperpanjang hingga 50 hari kedepan. Jadi diharapkan finalnya pada pertengahan bulan februari bisa selesai. Dan apa yang kita lihat itu memungkinkan, karena kami semua teman-teman komisi I sudah melihat langsung proses pembangunan. Jadi, diharapkan semua sudah bisa selesai,” jelasnya.
Mewengkang yang didampingi oleh Raski Mokodompit, Jenny Mumek, Danny Sumolang dan Sjenny Kalangi juga mengatakan bahwa dari hasil kunjungan kali ini mereka mendapati ada beberapa bagian yang harus diperbaiki seperti, landscape taman yang terkena imbas longsoran tanah.
“Saya juga menyarankan ada taman-taman yang sudah bagus akan tetapi terkena perembesan longsor dan itu sudah saya perintahkan untuk segera diperbaiki, begitu juga dengan tanaman yang sudah layu, saya minta juga itu ditanam lagi. Jadi ketika kita pindah kesini itu sudah running wear,” paparnya.
Mewengkang juga menandaskan bahwa dalam proses pembangunan pihak kontraktor mengalami permasalahan kelistrikan sehingga membuat pembangunan sedikit terhambat, dan ini akan disampaikan langsung kepada Ketua DPRD dan komisi terkait.
“Satu hal yang saya dapat dari konsultan, jadi ada permasalahan seperti permasalah listrik, karena ada kontraktor yang lama yang masih mempunyai hutang kepada PLN dan ternyata itu menghambat pada kontraktor proyek sekarang. Sehingga pihak kontraktor sekarang agak lambat pengerjaan. Dan itu kita akan laporkan pada pimpinan dewan oleh komisi yang terkaituntuk meneruskannya kepada PLN,” ucapnya.
(Ardybilly)