Jakarta, (23/08/2018) – Sosialisasi parlemen remaja yang sudah beberapa kali dilakukan di Sulawesi Utara mendapat perhatian di Jakarta.
Mereka melihat ini sebagai angin segar dan cocok untuk pendidikan politik terhadap generasi milenial.
“Partai politik kalau mau jujur tidak serius melakukan pendidikan politik, padahal negara sudah memfasilitasi dengan anggaran. Hal ini terjadi karena partai politik dan wakil rakyat yang mereka miliki tidak memandang pendidikan politik sebagai kewajiban untuk kualitas demokrasi, “jelas Nikson Gans Lalu mantan Sekjen DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Doktor Hukum dan dosen Universitas Kristen Indonesia ini (UKI) menilai sosialisasi parlemen remaja yang dilakukan Novita Umboh terhadap siswa di Sulut sudah tepat.
Tanggapan serupa datang dari Presley Prayogo dosen Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat). “Anak-anak muda memang harus tahu soal parlemen. Ini tidak hanya sebagai pendidikan politik, tapi pengetahuan bernegara. Harusnya setiap sekolah ada sosialisasi soal ini, “tandas Prayogo yang alumni pers mahasiswa Inovasi Unsrat.
Sementara Novita Umboh mengatakan yang dilakukan itu adalah keterpanggilan.
“Pendidikan politik terhadap remaja harus lakukan sedini mungkin. Ini juga sejalan dengan keputusan Asosiasi Parlemen Dunia. Apalagi Indonesia adalah negara demokrasi ke tiga terbesar di dunia, “jelas tenaga ahli DPR RI ini.
Lanjutnya, sejak tahun 2008 Sekretariat Jenderal DPR RI memutuskan melaksanakan parlemen remaja setiap tahun.
“Saya jujur banyak tercerahkan dengan parlemen remaja ini. Karena itu saya bertekat melakukannya di tanah kelahiran saya, “ujarnya.
Novita yang juga tercatat sebagai dosen di Universitas Bung Karno sudah beberapa kali melaksanakan kegiatan parlemen remaja, di Minahasa, Minut dan Bitung.
Terakhir Novita berkolaborasi dengan anggota DPD Stevanus BAN Liow menggelar parlemen mengajar di SMU Negeri 3 dan SMK Negeri 3 Kota Kota Bitung, pada Kamis (2/8/2018) lalu.
Kegiatan bertajuk menuju parlemen modern sebagai investasi masa depan demokrasi ini, di sambut antusias para siswa dan guru.(4RL)
“