
Minsel,seputarsulut.com– Masyarakat pesisir selang berapa tahun ini menjadi resah dengan munculnya buaya di perairan wilayah Amurang dan Tumpaan, sehingga dapat mengancam jiwa para nelayan, upaya Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Bupati Franky Donny Wongkar SH, dan Wakil Bupati Brigjen TNI (Purn)Theodorus Kawatu SIP segera mencari solusi dalam penanganan buaya di wilayah Minsel, melalui Kepala Bagian SDA Frany C.W.Tilaar SE, SH, MSi, saat di temui Jumat (23/5/2025).
Reaksi Pemkab Minsel, serius untuk penanganan buaya, langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Laut (BPSDPL) Makasar
” Balai Konservasi Sumber Daya Alam siap untuk membantu penanganan buaya, walaupun ada penetapan Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 yang melindungi spesies buaya, Namun selama ini menjadi ancaman bagi warga nelayan,” ujar Tilaar.
Penangkapan dan penyelamatan (rescue) buaya dijadwalkan dalam waktu dekat ini, bersama tim BKSDA, pendampingan profesional untuk menangkap buaya dan segera di kembalikan pada habitatnya.
Di tambahkannya, Akselerasi Pemkab Minsel dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulut dan Yayasan Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, dalam upaya penyelamatan satwa yang di lindungi, “tambah Kabag SDA.
Venrus salah satu nelayan saat ditemui media ini, merespon positif upaya Pemkab Minsel dapat mendengar keluhan warga nelayan yang selama di teror sang predator.
“Saya pribadi dan sebagian warga nelayan apresiasi kinerja Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati dalam penanganan buaya, dan kami merasa aman dan lega ketika satwa di tangani pihak BKSDA, sehingga kami boleh melaut dan mencari ikan, ” tutur Venrus.
(Herman M)