Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke-19, Rabu (7/8) kemarin, AJI Manado menggelar kegiatan berupa diskusi, buka puasa bersama, serta penyerahan sertifikat Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ). Rangkaian acara yang digelar di Sekretariat AJI Manado ini menghadirkan Ketua AJI Manado pertama, Dr Reiner Ointoe.
Dalam diskusi yang berlangsung lebih kurang tiga jam tersebut, Ointoe banyak mengulas tentang sejarah berdirinya AJI di Manado, kondisi dan perkembangan media di Sulawesi Utara khususnya Manado, serta berbagai persoalan yang dihadapi pers masa kini. “AJI Manado berdiri tahun 1997. Saya dilantik oleh Ketua AJI Indonesia saat itu yakni, Lukas Luwarso,” ungkap Ointoe saat memaparkan sejarah berdirinya AJI Manado.
Ointoe berharap, pengurus AJI Manado saat ini bisa menyusun sebuah buku putih yang mengulas tentang sejarah berdirinya AJI di Manado serta perkembangannya. “Memang ada catatan sejarah yang seolah hilang. Setelah saya, yang memimpin AJI selanjutnya adalah Puja Sutamat, setelah itu Raymond Pasla. Ini harus ditulis kembali, dalam sebuah buku putih. Saya tantang pengurus AJI saat ini untuk bisa menulis buku putih,” ujar dia. Dalam kesempatan itu, dia juga mengulas tentang kondisi media saat ini serta apa yang bisa dikerjakan AJI Manado ke depan.
Turut hadir dalam diskusi itu, Ketua AJI Manado, Yoseph E Ikanubun, Sekretaris Ishak Kusrant, Bendahara Yinthze Gunde, Koordinator Divisi Advokasi Agus hari, Koordinator Divisi Etik Fransiskus Talokon, Koordinator Divisi Serikat Pekerja Donny Turang, Koordinator Divisi Usaha Nolfie Tamod, dan anggota Divisi New Media, Erick Tambuwun.
Diskusi ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat UKJ dan buka puasa bersama.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado Periode 1997-1998, Dr Reiner Ointoe juga menyerahkan sertifikat Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) kepada para anggota AJI Manado yang telah dinyatakan lulus. Penyerahan itu dilakukan, Rabu (07/08) kemarin, di Sekretariat AJI Manado, dalam rangkaian acara diskusi dan buka puasa bersama, bertepatan dengan Dies Natalis AJI.
“Diharapkan, para anggota AJI Manado bisa profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” ujar Ointoe saat menyerahkan sertifikat UKJ kepada dua jurnalis masing-masing, Donny Turang (Harian Reportase/Wartawan Utama) dan Fransiskus Talokon (Harian METRO/Wartawan Madya). Diketahui, AJI Manado sukses menggelar UKJ di Manado pada 06-07 Juli 2013 lalu. Saat itu, 16 jurnalis yang berasal dari empat kota masing-masing Manado, Makassar, Gorontalo, dan Ternate dinyatakan lulus dalam UKJ. Tujuh jurnalis asal Manado yang dinyatakan lulus dalam UKJ itu adalah, Donny Turang (Reportase), Fransiskus Talokon (METRO), Sfarif Lity (Reportase), Pengasihan Susanto Amisan (Tribun Manado), Roger Wenas (vivanews.com), Fiqman Sunandar (LKBN Antara) , dan Leriando Kambey (beritamanado.com).
Dalam diskusi yang berlangsung lebih kurang tiga jam tersebut, Ointoe yang merupakan Ketua AJI Manado pertama, banyak menjelaskan tentang sejarah lahirnya AJI di Manado termasuk para pendiri dan pegiat AJI Manado di awal pendiriannya. Turut hadir dalam diskusi itu, Ketua AJI Manado, Yoseph E Ikanubun, Sekretaris Ishak Kusrant, Bendahara Yinthze Gunde, Koordinator Divisi Advokasi Agus hari, Koordinator Divisi Etik Fransiskus Talokon, Koordinator Divisi Serikat Pekerja Donny Turang, Koordinator Divisi Usaha Nolfie Tamod, dan anggota Divisi New Media, Erick Tambuwun. (ist)