
Seputarsulut.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Petani Peternak dan Nelayan melakukan kerjasama dengan Kelompok tani Tunas Mekar Kelurahan Imandi, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow untuk menggelar kegiatan penanaman bibit cabe organik di area perkebunan Imandi, Jumat (14/10).
Kegiatan yang di prakarsai oleh Ir. Julius Jems Tuuk Melalui LSM dan Kelompok tani itu berjalan lancar hingga selesai.
Diketahui yang hadir dalam kegiatan tersebut ada, ketua DPRD Sulut dr. Fransiscus Andi Silangen, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) I Komang Sudana, Dandim 1303 Bolmong Letkol (Inf) Topan Angker, serta Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Deker Rompas. Adapun para Pakar-pakar pertanian seperti bapak Robin, Alfons Aleng dan anggota kelompok Tani Tunas Mekar lainnya, juga siswa dari SMK Mopuya yang hadir dibawah bimbingan kepsek Pak Karas.
Dalam kesempatan sambutannya, Ketua DPRD Sulut Andi Silangen Mengatakan, “Ini contoh bagi masyarakat Sulawesi Utara, dimana kita membangun bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi masyarakat turut berperan aktif.” kata dr. Andi sapaan akrabnya.
Ia juga menegaskan sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian yang sangat penting di Sulawesi Utara sehingga terobosan para petani di kecamatan Dumoga ini perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak.
“Ini prakarsa pak Jems, lewat LSM yang bergerak dibidang pertanian perikanan ini. Jadi tulang punggung perekonomian Sulawesi Utara selain hasil tambang. hasil sandang pangan ini luar biasa, sungguh luar biasa ini, penghargaan kepada pak Jems Tuuk ya,” ujar FAS.
“Ini kan hampir semua petani mengeluh tidak ada pupuk, tapi ini kan inovasi yang luar biasa, kembali ke alam.” ucapnya.
“Hingga apa yang dilakukan oleh petani dibawah binaan pak Jems Tuuk ini kedepan akan jadi percontohan untuk seluruh sulawesi utara, dan kita sebagai unsur penyelenggara pemerintahan bersama pemerintah daerah untuk supaya bisa memperhatikan hal ini. Karena pemerintah harus berperan aktif, masyarakat sudah berperan aktif, terus apa yang jadi program dengan kegiatan kita untuk menunjang semangat dari para masyarakat petani.” jelas FAS.
Lanjutnya, secara kelembagaan di lembaga legislatif Sulut, dirinya akan mendorong para wakil rakyat untuk mendorong hal ini melalui kebijakan politik anggaran.
“Kedepan teman-teman kita di legislatif harus punya pemahaman untuk menyelesaikan ini.” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Jems Tuuk pada kesempatannya mengucapkan terimakasih atas parhatian ketua DPRD Sulut terhadap petani.
“Atas nama kelompok Tani Tunas Mekar, LSM Peduli Petani Peternak dan Nelayan, kami semua itu tergabung dalam koperasi pertanian cahaya baru mengucapkan Terimakasih Kepada Pak Ketua DPRD dr. Fransiscus Andi Silangen, selama delapan tahun saya di DPRD, Pak dr. Andi ini adalah ketua DPRD yang sangat peduli dengan petani. Dan itu sudah dibuktikan, belum pernah selama delapan tahun saya jadi anggota DPRD mengundang ketua DPRD kong (lalu) mau datang dengan kelompok tani, baru dr. Andi.” Ungkap Jems Tuuk.
Kemudian Tuuk juga mengatakan, “Siapa tau Tuhan Berkenan di Tahun 2024 Pak Andi bisa menjadi Pemimpin di Sulawesi Utara. Ini yang petani musti tau,” Imbuhnya.
Dia juga mengucapkan, “Terimakasih juga kepada pak Dandim, pak Topan, kemudian berterimakasih kepada pak Royke Rompas (Asisten I) yang mewakili Bupati diacara ini.” Ucap JT.
Kemudian, “berterimakasih kepada Ir. I Komang Sudana, MT. Perlu diketahui bahwa kelompok tani dan LSM ini bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai, jadi acara ini terlaksana karena bantuan dari balai Sungai.” Tuturnya.
Ia juga menerangkan bahwasannya apa yang mereka lakukan benar-benar bentuk pengabdian.
“Kami tidak minta Uang, jadi apa yang kami minta bahan, kami minta Mulsa supaya ini bisa jadi. Sebab, seperti pak Robin, pak Roni dengan tokoh-tokoh pertanian yang lain, itu bekerja tidak pernah minta uang. Jadi nanti mo bayar berapa buat kami, nda ada (tidak ada), kami lakukan ini dengan keahlian kami. Awalnya kami memulai peran untuk membangun pertanian didumoga itu, saya pikir mau mulai dari mana, ini paling sulit. Akhirnya bertemulah dia punya dorang bilang depe urat, ketemu lewat pak Karas membuat yang namanya biocars.” Terangnya.
Usai dari kegiatan penanaman bibit cabe organik di kelurahan Imandi, Ketua DPRD dan Jems Tuuk serta pakar Pertanian langsung menuju Sinsingon untuk diskusi dengan petani yang ada disana.