
Seputarsulut.com, Manado – Mahasiswa semester 6
Jurusan Administrasi Bisnis, Program Studi (Prodi) DIII Administrasi Bisnis (AB), Politeknik Negeri Manado (Polimdo) suksesi Project Based Learning (PBL) dengan menggelar seminar Anti Korupsi yang bertemakan ‘nilai-nilai anti korupsi’. di Aula SMK N 5 Manado, Jumat (20/05/2022).
Seminar Anti Korupsi ini diinisiasi sebanyak 30 Mahasiswa, dengan bimbingan dosen pengajar Anti Korupsi, Grace Rumimper disambut baik oleh pihak sekolah SMK N 5 Manado, yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Manajemen Mutu, Drs. Fransiskus Sili, Mpd dan jajarannya.
“Pembelajaran tentang anti korupsi bagian dari manajemen. Maka, usaha kita bersama untuk memberantas korupsi, melalui gerakan anti korupsi yang tidak pernah selesai,” ungkap Sili Pada Sambutanya.
Ia menambahkan pemahaman anti korupsi tidak hanya ditingkat perguruan tinggi, tetapi pencegahan dimulai dari pendidikan bagi anak usia dini. “Berharap pesan yang disampaikan ke depan bisa membangun sikap anti korupsi, dan bis tumbuh kembang bagi anak-anak dari tingkat menengah, bahkan tingkat dasar,” jelasnya menyebutkan menyebut adik-adik siswa-siswi ketika masuk ke ranah Publik sudah terpola dan terbiasa hidup dengan benar, jujur dan adil.
“Untuk itu, kami pihak sekolah SMK N 5 Manado mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Polimdo, atas kesempatannya untuk dapat memberi muatan kepada siswa dan siswi kami,” tuturnya.
Secara bersamaan, Grace Rumimper SH.,MH sebagai dosen Penanggungjawab seminar anti korupsi, mewakili pihak Polimdo mengungkapkan tujuan seminar ini dilaksankan bagian dari PBL, yang dimana akhir dari mata kuliah yang ada dilakukan secara Project, bukan lagi teori.
“Perlu diketahui Project anti korupsi ini adalah ide dari mahasiswa itu sendiri, yang dilakukan bukan saja teori, tetapi dengan implementasi yang dilihatkan,” cetusnya.
Menurut Grace, sejak tahun 57 dilakukan pemberantasan korupsi, tetapi masih ada saja tindakan korupsi hingga saat ini. “Saat menjadi tujuan kita harus membangun agar terhindar dari tindakan korupsi, itu dilaksan, dengan mensosialisasikan materi terkait korupsi,” tambahnya.
“Semoga materi ini bermanfaat bagi mahasiswa yang saat ini melaksanakan kegiatan, maupun adik-adik sekalian. Lagi pula, kiranya bisa menjadi bekal untuk kita semua. Mari, mulai dari diri kita sendiri untuk menjadi generasi anti korupsi, agar Indonesia bebas dari Korupsi. Indonesia bebas korupsi asalkan orang-orang didalamnya mau berlaku anti korupsi,” tambahnya.

Sedangkan mahasiswa AB Polimdo sebagai penyelenggara, yang diwakili Miguel Gregory Junior Togo mengatakan kegiatan ini disusun dengan waktu 2 Minggu, dengan penyusunan konsep kegiatan hingga penyusunan anggaran. “Saya bersyukur kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik pada hari ini.”
“Ada sebanyak 40 siswa-siswi SMK N. 5 Manado yang terlibat dalam seminar anti korupsi ini,” sambung Miguel sambil berharap siswa-siswi bisa mempraktekan apa yang diajarkan tentang anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Azitsin Pakaya siswa kelas 10, Jurusan Otomatisasi dan tata kelola perkantoran SMK N. 5 Manado ketika diwawancarai menjelaskan dirinya senang menerima materi tentang anti korupsi ini.
“Saya senang dengan sosialisasi yang diberikan, dan bisa memberikan pemahaman tentang apa korupsi waktu dan uang, serta bisa di praktekan dalam kehidupan sehari-hari seperti tepat waktu ke sekolah, dan mengerjakan tugas yang diberikan,” kata Pakaya sambil menambahkan bahwa mengikuti sosialisasi ini terdiri dari beberapa jurusan yakini Perawatan Perawatan, Pariwisata, dan otomatis dan tata kelola perkantoran.
Terpantau awak media, Materi pada seminar anti korupsi ini dibawakan langsung oleh mahasiswa Semester 6,, Jurusan AB Polimdo yakni Romayana Banjarnahor dengan materinya definisi korupsi, dan bentuk-bentuk korupsi, serta faktor Internal dan eksternal penyebab korupsi.
Dilanjutkan dengan nilai dan prinsip anti korupsi, dan pemberantasan korupsi yang dibawakan oleh Ayu Dia Puspitsari.
Dari kedua materi ini dibuat Quiz tanya jawab dilengkapi dengan doprize bagi peserta yang bisa menjelaskan pertanyaan yang dipandu oleh Dina Sondakh, Yunitina Wakerkwa, Christine Mokoginta dan Jenifer Tompunu. Kemudian, dilengkapi dengan aksi drama menolak tentang nilai-nilai Koruspsi dari segi waktu dan uang, disertai aksi penolakan tindakan korupsi serta mengajak siswa-siswi menyanyikan yel-yel lagi anti korupsi.