MINUT – Diskusi “Politik Kristiani” menjadi materi diskusi menarik Perkemahan Karya Pemuda GMIM 2017 yang mengangkat tema “Bersatu dalam perbedaan, berkarya dalam kebersamaan”. Menghadirkan Dr. Ferry Liando (Akademisi Unsrat), Billy Lombok,SH (Anggota DPRD Sulut), Pnt. Herwyn Malonda, MPd,SH (Bawaslu Sulut) dan Dr. Ardiles Mewoh (KPU Sulut). Kesemuanya adalah mantan ketua pemuda GMIM. Dengan Moderator: Pnt. Jhonly Kasenda (Lurah Kombos Manado).
Dr. Ferry Liando salah satu pemateri mengungkapkan bahwa dalam berpolitik kristiani, maka sudah sewajarnya sejak kecil menyiapkan diri untuk pantas menjadi pemimpin, apalagi di dunia politik.
Berita Lainnya
Menurut dosen FISIP dan Pasca Sarjana Unsrat ini, calon pemimpin berarti telah mempersiapkan diri sejak dini. Bukan nanti ketar-ketir pada saat menjelang pencalonan. Calon pemimpin harus dipersiapkan dari aspek kecerdasan, keterampilan dan integritas yang baik.
Untuk itu pengamat politik yang selalu dimintakan masukkan oleh KPU dan Bawaslu RI ini, pemuda GMIM juga harus mempersiapkan warga jemaatnya menjadi pemilih-pemilih yang baik. Hindari money politik, sebab salah-satu sebab rusaknya demokrasi adalah ketika para pemilih menuntut imbalan sebelum mencoblos,” tandas Ferry Liando.
Dr. Ferry mengutip salah-satu ayat dalam alkitab: “usahakanlah kesejahteraan kota karena kesejahteraan kota adalah kesejahteraanmu juga” seperti dalam Yeremia 29:7.
Menurut Ketua panitia yang juga Hukum Tua Desa Tumaluntung Ifonda Nusah, SE, didampingi sekretaris Novel Mewengkang Ribuan pemuda GMIM menghadiri perkemahan. Berlokasi di tengah hutan Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan KabupatenMinahasa Utara ini, PKPG 2017 akan berlangsung sampai Minggu 1 Juli 2017.
Pnt. Toar Pangkey Ketua KPRS GMIM merasa bersyukur atas kehadiran para senior pemuda GMIM yang bisa meluangkan waktu untuk bisa berbagi dan memotivasi pemuda GMIM di perkemahan.