Salah satu daya pikat Kota Manado adalah kekhasan kulinernya dengan cara pengolahan yang sangat unik.
Bagi para pengunjung yang ingin menikmati ragam kuliner tersebut tidak perlu bersusah payah mencari ke tempat yang berbeda, sebab semua itu bisa ditemukan di satu lokasi, yakni di Pantai Malalayang.
Di kawasan bibir pantai yang menjadi jalur trans Sulawesi itu berderet kios – kios yang menyajikan menu khas Manado, seperti ikan Roa, ikan Nike goreng, Ikan Cakalang Fufu, Bubur Manado(Tinutuan), Mi Cakalang, Pisang Goreng, ikan bakar, Jagung bakar, Jagung Rebus, Pisang Rebus serta masih banyak lagi menu lainnya yang dijamin bisa memuaskan hasrat setiap pengunjung.
Bahkan semua menu tersebut dapat dijangkau masyarakat luas, sebab harganya relatif murah serta lokasinya mudah dijangkau karena masih di Kota Manado.
Kenikmatan itu akan lebih komplit karena pengunjung sekaligus dapat menikmati keindahan pantai Manado dan menyaksikan Pulau Manado Tua serta, tentu saja eksotisme pulau Bunaken yang tampak di kejauhan.
Tapi sayangnya kalau lagi ramai-ramai seperti hari minggu dan hari-hari libur lainnya lokasi ini yang memang berada di jalan trans Sulawesi sering membuat macet total arus lalulintas. Karena disebabkan para pejalan kaki sering memakai badan jalan untuk berjalan. Trotoar yang ada di belakang kios atau trotoar yang ada di tepir pantai malalayang sering digunakan oleh para pemburu kuliner untuk duduk santai sambil makan dan minum.
Memang disayangkan pemerintah yang mengelolah wisata Kuliner ini tidak membuat aturan yang tegas tentang penggunaan trotoar yang ada di objek wisata kuliner malalayang, sehingga para pemilik kios dengan seenaknya mempersilakan pengunjung untuk duduk ditrotoar. Yang seharusnya trotoar ini dipakai para pejalan kaki untuk mengurai kemacetan yang sangat parah pada hari-hari ramai kunjungan.
Yang lebih parahnya lagi disaat-saat terjadi kemacetan yang amat parah petugas lalu lintas tidak pernah ada dilokasi. Dan kalau pun ada hanya melihat saja kemacetan yang terjadi.
Lokasi ini sangat ramai dikunjungi pada hari libur, tapi bagi pengunjung yang ingin memanjakan selera di luar hari libur, pun tidak perlu merasa cemas, sebab aktifitas di kawasan itu berlangsung setiap hari. (jef)