MINAHASA – Universitas Negeri Manado (Unima) kembali meneguhkan posisi strategisnya dalam upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana nasional. Komitmen ini diwujudkan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Rektor Unima, Dr. Joseph Philip Kambey, S.E., Ak., M.B.A., dengan perusahaan konsultan internasional asal Jepang, IDEA Consultants, Inc.
![]()
Dalam seremoni penandatanganan yang berlangsung khidmat tersebut, Rektor Unima diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Lenny Leorina Evinita, B.Sc., M.A., M.B.A., Ph.D. Pihak IDEA Consultants, Inc. Jepang hadir diwakili oleh Takeshi Fukasawa dan David Erick Angmalinsang, Ph.D.
Kerjasama bilateral ini memfokuskan sinergi pada riset kebencanaan, pemulihan lingkungan, serta pengembangan ekowisata di kawasan prioritas Danau Tondano.
![]()
Program ini dirancang terintegrasi dengan peta jalan pemerintah daerah, menggandeng Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara—melalui Bapelitbang—serta Pemerintah Kabupaten Minahasa.
Agenda strategis ini turut dihadiri oleh jajaran Dekan di lingkungan Unima, menandakan dukungan penuh lintas disiplin ilmu. Dalam sesi diskusi pendalaman materi, para pakar Unima membedah kompleksitas masalah Danau Tondano dari berbagai perspektif keilmuan.
Pakar kebencanaan Unima, Mercy Rampengan, Ph.D., memberikan catatan kritis terkait degradasi kualitas air. Ia menekankan urgensi penanganan sedimentasi dan eutrofikasi (pengayaan nutrisi berlebih) yang kian masif. “Intervensi berbasis riset mutlak diperlukan untuk menekan laju pendangkalan yang mengancam usia teknis danau,” ujar Mercy.
Analisis tersebut diperkuat oleh pandangan Dr. Joy Kumaat, pakar Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh (Remote Sensing) Unima. Joy menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi geospasial untuk memantau perubahan morfologi danau secara presisi.
”Penerapan teknologi penginderaan jauh dan analisis spasial sangat krusial untuk memetakan kondisi morfologi danau terkini. Data ini menjadi landasan ilmiah dalam merumuskan strategi keberlanjutan (sustainability) Danau Tondano yang akurat dan terukur,” papar Joy.
Wakil Rektor Unima, Lenny Leorina Evinita, menegaskan bahwa kemitraan ini bukan sekadar dokumen administratif. Unima menargetkan keterlibatan aktif para dosen dan peneliti dalam kolaborasi riset lapangan bersama tim ahli dari Jepang.
”Mewakili Rektor, harapan besar kami adalah Unima dapat berperan sentral dalam penelitian di Danau Tondano. Kolaborasi teknologi dan kepakaran ini diharapkan membawa dampak positif konkret bagi kelestarian danau sebagai aset vital Sulawesi Utara,” pungkas Lenny.
Langkah ini menjadi bukti nyata sinergi akademisi dan praktisi global dalam menjawab tantangan ekologis melalui pendekatan sains dan teknologi mutakhir.