Dalam rangka Kampanye Kebanggaan Yaki Bitung dan Airmadidi 2015, Selama bulan Mei ini Selamatkan Yaki dengan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Bitung mengadakan sosialisasi di SMA dan SMK sederajat se-Bitung dan Airmadidi. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk pendidikan lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat khususnya pelajar tentang satwa liar khususnya Yaki, serta pemilihan Yaki Ambassador Bitung.
Sebanyak 35 dari total 36 sekolah SMA dan SMK sederajat di Bitung telah dijangkau sepanjang bulan Mei ini berfokus pada kelas XI sebagai target serta total murid yang berpartisipasi adalah sebanyak 2530 pelajar. Dalam sosialisasi ini, pelajar SMA diberikan pengetahuan tentang peran penting Yaki terhadap lingkungan serta belajar lebih banyak tentang keistimewaan Yaki yang merupakan satwa endemik Sulawesi Utara yang artinya tidak dapat ditemukan secara liar di tempat lain di dunia.
Sosialisasi di sekolah-sekolah ini sangat didukung penuh secara positif oleh setiap Pimpinan sekolah yang dikunjungi karena disadari mereka bahwa dalam kurun waktu 40 tahun terakhir populasi sangat menurun jauh sebanyak kurang lebih 80% sehingga Yaki atau Macaca nigra dikategorikan Kritis atau keberadaanya sudah terancam punah sehingga dilindungi oleh pemerintah. Lewat Undang Undang No 5 Tahun 1990 tentang Keanekaragaman hayati serta di perkuat dengan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999, maka diharapkan generasi sekarang ini sadar dan mampu untuk mengambil tindakan yang tepat dalam pelestarian keanekaragaman hayati Sulawesi Utara.
Perhatian pelajar Bitung dan Airmadidi terhadap sosialisasi ini sangat tinggi, terbukti dengan antusiasnya dalam memperhatikan presentasi serta partisipasi dalam sesi tanya jawab tentang Yaki. Hal ini merupakan suatu pertanda baik karena dari sekian banyaknya pelajar yang ikut serta, hanya sebagian kecil yang pernah melihat Yaki secara langsung dengan mata kepala sendiri sehingga rasa penasaran serta ingin tahu yang tinggi akan binatang ini.
“Yaki sangat unik dan lucu! Pengetahuan tentang Yaki sangat berguna karena masih banyak anak-anak yang belum tahu tentang Yaki” kata Indah Purwanto salah satu peserta sosialisasi dari SMA 2 Bitung. “Kita harus share sebanyak-banyaknya tentang Yaki agar lebih banyak yang tahu tentang Yaki” sambung Gilbert Atang. Expresi yang sama juga disampaikan oleh pelajar SMK 1 Bitung; Joudy Watupongoh yang sangat tertarik dengan pengetahuan lingkungan. Menurut Joudy melalui sosialisasi ini generasi muda menjadi lebih peduli dengan satwa langka khususnya Yaki. Gani Padengkalu juga menambahkan bahwa Yaki memegang peran penting bagi keseimbangan alam jadi harus dilestarikan.
Sosialisasi Kampanye Kebanggan Yaki 2015 di SMA dan SMK sederajat Bitung dan Airmadidi ditutup di Pulau Lembeh. Tiga sekolah terakhir yang dikunjungi adalah SMA LPM Motto, SMA 3 Bitung dan SMK 3 Bitung dengan tiga perwakilan Duta Yaki yaitu; Efrayanto Lumuhu (SMA LPM Motto), Rani Kaunde (SMA 3 Bitung) dan Steven Tararariha (SMK 3 Bitung). Kunjungan ke Pulau Lembeh meninggalkan kesan yang sangat istimewa bagi seluruh Tim Selamatkan atas penerimaan yang baik dari pihak Pemerintah dalam hal Ini Camat Ibu Ledy Ambat SSTP dan Lurah Pak Sofyan Mandiangan, pihak sekolah dan serta masyarakat.
Dengan berakhirnya sosialisasi dan pemilihan Yaki Ambassador (duta Yaki) perwakilan setiap sekolah, kegiatan akan dilanjutkan dengan Yaki Youth Camp (perkemahan konservasi Yaki). Atas dukungan Dr. Benny J. Mamoto SH. M.Si, para Duta Yaki ini akan digodok dalam Yaki Youth Camp pada tanggal 22-24 Mei 2015 nanti yang rencananya akan dilaksanakan di Museum Minahasa “Pa’Dior” di Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Jl Pinabetengan Tompaso Minahasa.
“Torang jaga Yaki karna Torang peduli!! Together we will save the Yaki!!”, sambil berteriak dengan semangat seluruh peserta meneriakkan slogan Kampanye Kebanggan Yaki menutup sosialisasi dari tim Selamatkan Yaki.