MANADO– Perhatian pemerintah terhadap pembangunan rumah ibadah menjadi hal yang penting, sebab di fasilitas seperti itulah mental spiritual umat beragama dibina oleh para pemuka agama. Dengan pembinaan mental dan spiritual yang intensif, maka program pemerintah dalam melaksanakan pembangunan akan mendapatkan dukungan positif dari umat beragama yang juga adalah anggota masyarakat.
Perspektif ini sungguh melekat dalam kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut dan Mor Dominus Bastiaan, sebagaimana tampak dalam Peletakkan Batu Dasar Pembangunan Gedung Gereja GPdI Abaraham Karame di Kecamatan Singkil yang dilaksanakan Jumat, 9/9/2016, sore.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Manado, Mor Dominus Bastiaan, mengemukakan apresiasinya terhadap pembangunan rumah ibadah khususnya Gereja di Manado. ”Dengan adanya rumah ibadah, masyarakat bisa melaksanakan kewajibannya sebagai umat beragama melaksanakan aktivitas keagamaan di tempat ibadah.
Menurut wawali dengan adanya tempat beraktivitas keagamaan, karakter serta moral dan spiritual umat beragama, bisa didorong dan tingkatkan, agar supaya bisa saling mengasihi satu dengan yang lain. Dampaknya nanti akan terlihat dalam kontribusi positif dalam pembangunan di Kota Manado.
Kata Mor tadi di Aula Pemkot, kami bertemu dengan seluruh tokoh agama di Kota Manado. Sejak tahun 2010 oeh Walikota Manado, setiap dua atau tiga bulan sekali, diadakan pertemuan antara Pemerintah Kota Manado dengan pemuka agama. Yang menjadi program dan kegiatan Pemkot disampaikan dalam forum itu.
Menurut Mor tadi juga berkesempatan hadir Walikota Bekasi yang membawa FKUB Kota Bekasi, ingin belajar kerukunan di sini. Beliau mengatakan dari 2.4 juta penduduk Kota Bekasi, ada 400 ribu yang non muslim. Tentu kita bersyukur Kota Manado boleh menjadi contoh bagi daerah lain untuk belajar kerukunan.
Mereka terkesan, para tokoh agama juga mendukung pemerintah. Sedang urusan sampah, Pemerintah minta tolong kepada Pemuka Agama. “Masyarakat kita ini, tidak boleh diambil dengan tegas. Tetapi pemuka agama lebih didengar oleh umatnya. Itulah yang membuat pemerintah mendorong, di mana dibangun rumah ibadah, itulah yang kita bantu. Mari torang baku-baku bae, karena torang samua basudara, torang samua ciptaan Tuhan. Kita tentu bersyukur, agama satu dengan yang lain saling menjaga,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kota Manado ini.
Wakil Walikota Manado, Mor Dominus Bastiaan menambahkan, dirinya mendapatkan tugas khusus dari Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut, untuk memberi perhatian khusus pada
Dirinya berharap, rumah ibadah, termasuk di dalamnya Gereja GPdI Abraham Karame untuk mengurus Ijin Mendirikan Bangunan Rumah Ibadah. Tempat ibadah sepanjang ikut aturannya harus menadi percontohan membangun di Kota ini.
“Suatu waktu, ijin itu akan diperlukan. Mungkin sekarang dianggap belum diperlukan. Saya yakin, suatu waktu, aspek legalitas atau ijin rumah ibadah ini akan diperlukan,” ujar Mor, yang pernah menjadi Ketua Panitia Perkemahan Pemuda GPdI tahun 2013 dan sekarang menjbat Wakil Ketua Komisi Daerah Pelayanan Pemuda Pantekosta GPdi Sulut.
Turut hadir dalam acara tersebut, Camat Singkil, Muflich Basuki, Lurah Karame, Boy Pandean, Gembala Ferdinand Malalantang, Pengkhotbah, Pdt. G.H. Tandayu, Ketua Majelis Wilayah IX Singkil, Pdt. P.H. Pinontoan, Ketua BAMAG Manado, Pdt. Joudi Tungari, S.Th, para tokoh masyarakat dan undangan lainnya.