Berita Lainnya
MANADO. -Kepala Dinas Sosial Kota Manado, Frans Mawitjere, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Manado, Non Runtukahu saat ditemui awak media di ruang kerjanya selasa (09/08/16) mengatakan demi meraup rupiah para pengemis mangunakan jimat pengasihan.
Modus baru ini baru ditemukan di Kota Manado saat Dinas Sosial melakukan rasia beberapa waktu lalu,”ditemukan mereka menggunakan jimat. Itu pengakuan dua orang pengemis asal Sumenep dari 6 orang yang kita tangkap, “Mereka mengaku jimat ini akan meluluhkan hati pemberi, dan akan memberikan uang dalam jumlah besar,Ungkap Non
Bahkan penghasilan yang di dapat para gepeng/pengemis yang mengunakan Jimat asal Sumenep bisa mencapai 800 ribu rupiah dalam dua hari,kalau kita hitung pendapatan sebulan mereka bahkan melebihi Pegawai negeri sipil PNS.
Para gepeng dan pengemis yang berjumlah 15 orang yang tertangkap tangan dalam operasi di bina kemudian uang hasil mengemis di tahan. Hal tersebut dilakukan agar mereka tidak mengemis dan orang yang mengexploitasi memilih meninggalkan kota ini karena tidak menghasilkan apa – apa.
“Itu akan menjadi biaya pulang mereka, sebab kita tidak punya dana untuk hal tersebut,”kata Non.
Para pengemis yang tertangkap waktu itu menolak jimat tersebut diambil, apalagi menurut mereka benda tersebut sudah dimiliki sejak lama sebelum datang ke Kota Manado. Dan mereka percaya jimat tersebut membawa keberuntungan tersendiri. Bahkan telah diberikan turun temurun, seperti pusaka.
“Mereka menolak, namun jimat yang dimasukan dalam botol dan berbentuk seperti jarum, kami bakar semua,”kata Non.
Jika pengemis tidak mengambil uang yang disita, maka mereka menyerahkannya ke panti sosial dan membuat berita acara. Ini bentuk langkah tegas dalam rangka pengawasan, dan membebaskan kota dari pengemis dan gepeng.
“Jangan pernah menaruh rasa kasihan kepada mereka jika tidak ingin kota ini dipenuhi oleh para pengemis berjimat,”kata Non.
Sementara itu beberapa masyarakat merasa khawatir dengan kondisi tersebut, kemudian berharap agar Dinas terkait lebih selektif untuk mengawasi mereka. Hal tersebut tentu untuk mendukung Kota Manado menuju smart city. (Reby)