Seputarsulut.com, Bolmong – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut melakukan peninjauan secara langsung Perbaikan Penahan banjir/tanggul di Sungai Ongkak, desa Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kamis (1/22).
Hal itu dilakukan guna menindak lanjuti hasil rapat dengar pendapat (RDP) antara BWS dan Komisi III DPRD Sulut beberapa waktu lalu. Hadir pada kesempatan saat itu Ketua Komisi III Berty Kapojos di dampingi Wakil Ketua Stella Runtuwene, Sekretaris Amir Liputo serta Yongky Limen dan Boy Tumiwa.
Dalam wawancaranya, Berty Kapojos menyebut bahwa pihaknya (Komisi III) mengapresiasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I terhadap respon rekomendasi di RDP untuk memperbaiki tanggul tersebut. Ia pun mengatakan walaupun memang ada sedikit keterlambatan dalam pengerjaannya. Tapi Berty melihat kesiapan dari BWS dan pihak Kontraktor sangat serius menanganinya.
“Ini kendalanya karena pengiriman CCSP yang harus dipesan dari Makasar serta pengaruh cuaca yang saat ini sedang musim hujan, maka pekerjaan sedikit tertunda. Tapi kami lihat mereka sangat siap,” Ucap Kapojos kepada awak media.
Ia juga mengapresiasi Pihak kontraktor yang telah berusaha semaksimal dan tentunya berharap pengerjaan tanggul tersebut selesai sesuai dengan konsep terlebih khusus secara profesional.
“Ada penambahan anggaran, juga ada penambahan pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh Kontraktor,” Jelasnya.
Harapannya, “Berharap juga pengawas dapat mengawasi pekerjaan ini bisa sesuai dengan teknis pekerjaannya. Kalau mungkin harus masuk 50 meter tancapnya ya harus masuk 50 meter jangan hanya masuk sekian,” Tegas Berty.
Sementara itu, pejabat BWS Sulawesi I yang hadir Novi Ilat, mengungkapkan bersyukur komisi III bisa melihat secara langsung di lapangan penanganan kerusakan yang terjadi di tanggul ini.
Memang diakui ada keterlambatan pekerjaan dan tidak sesuai dengan rencana awal tapi disebutkan bahwa pekerjaan ini tidak lagi masuk dalan masa pekerjaan.
“Ini masuk dalam masa pemeliharaan dan tidak dibatasi waktu,” Jelasnya sambil menyebut pekerjaan ini tidak terburu-buru.
“Ditambah lagi ini kan material tidak diproduksi disini (Sulut) ini diproduksi di Makasar dan Surabaya,” Imbuhnya.
Dirinya pun berharap pekerjaan ini bisa berjalan lancar walaupun ada bagian-bagian pembangunan yang tidak masuk dalam kontrak tapi kontraktor sanggup melaksanakannya.
“Seperti back tile, kemudian saluran air atau drainase. Itu memang hanya given (pemberian) dari kontraktor. Jadi secepanya ini diselesaikan tapi bukan buru-buru karena masalahnya harus memperhatikan teknis jangan sampai terjadi lagi kejadian serupa,” Ungkapnya.
Selanjutnya Ia berharap cuaca juga akan bagus sehingga tidak menghambat proses pekerjaan yang sementara dilaksanakan sehingga tidak terjadi banjir dan tidak menggangu alat yang bekerja.